KESBANG.COM, JAKARTA – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) telah membentuk Tim Percepatan Pengembangan Wisata Olahraga dan Rekreasi dalam rangka mewujudkan Indonesia sebagai destinasi sport tourism dengan mengoptimalkan event dan potensi secara terintegrasi. Saat ini kontribusi pariwisata olahraga terhadap PDB mencapai sekitar tiga persen dari total pendapatan sektor pariwisata nasional, diperlukan langkah strategis untuk menumbuhkembangkan potensi wisata buatan di seluruh nusantara.
Berkaitan dengan penyiapan regulasi, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Dadang Rizki Ratman membuka dan memberikan arahan pada Workshop Percepatan Pengembangan Wisata Olahraga dan Rekreasi di Hotel Luminor Pecenongan, Jakarta, Senin (10/7).
Workshop ini sekaligus dalam rangka persiapan bidang pariwisata pada Event Asian Games 2018 yang akan digelar di kota Jakarta dan Palembang pada bulan Agustus-September 2018, Untuk menemukenali potensi-potensi destinasi pariwisata di kedua daerah tersebut dan daerah sekitarnya sebagai tujuan wisata bagi atlet dan official delegasi peserta Asian Games 2018.
“Tugas Pemerintah akan menyiapkan regulasi, Kemenpar dan Kemenpora akan melakukan harmonisasi dan sinkronisasi terhadap Peraturan Daerah untuk menyusun Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) agar penyelenggaraan event sport tourism di Indonesia lebih terencana dan terpadu” ungkap Dadang Rizki Ratman pada acara pembukaan.
Dadang Rizki menugaskan tim percepatan yang diketuai Prof. Mulyana, untuk menyusun pedoman teknis tentang pengembangan destinai wisata olahraga dan rekreasi beserta solusi apabila ditemui kendala di daerah-daerah dan rencana aksi model-model promosi yang profesional. Khusus untuk pelaku industri pariwisata diminta untuk menyiapkan sumber daya manusia disesuaikan dengan karakter atau kearifan lokal.
Kementerian Pemuda dan Olahraga yang diwakili Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga menyatakan menyambut baik dan mendukung pengembangan wisata olahraga dan rekreasi sebagai penghasil devisa dan sebagai institusi yang bertanggung jawab di bidang olahraga akan turut menyiapkan atlet-atlet nasional berprestasi untuk bersaing dengan atlet internasional. Khusus untuk kegiatan pertandingan akan menyiapkan wasit-wasit dari berbagai cabang olahraga dan pemandu yang bersertifikasi.
Salah seorang promotor olahraga profesional Ari Sudarsono yang duduk dalam tim percepatan pengembangan wisata olahraga menuturkan bahwa menjadi promotor harus punya nyali, karena bidang kepromotoran di Indonesia belum berjalan dengan baik, khususnya untuk permodalan belum maksimal didukung dunia perbankan, walau saat ini sudah banyak kemudahan-kemudahan. Namun untuk memajukan event wisata olahraga dan rekreasi, sebagai pelaku usaha dan memiliki jaringan dan pengalaman akan mendukung dan memberikan konsep yang terbaik demi terwujudnya Indonesia sebagai destinasi sport tourism.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri mengharapkan dari diskusi yang berkembang dan berlangsung dinamis di forum workshop menjadi bekal tim percepatan pengembangan wisata olahraga dan rekreasi untuk menyiapkan rencana aksi event sport tourism yang multievent dan single event. Kementerian Pariwisata mentargetkan wisata olahraga dan rekreasi dapat mendatangkan turis asing sebanyak 500.000 wisman dengan rincian 275.000 wisata olahraga aktif (partisipasi dalam kegiatan olahraga prestasi), 200.000 wisata olahraga pasif (menyaksikan even olahraga prestasi) dan 25.000 wisata olahraga nostalgia (mengunjungi fasilitas/tempat olahraga yang atraktif/legendaris).