BEM FP UNPAD Gelar Acara “Green Harmony” dengan Tema “Pemuda dan Ketahanan Pangan: Menggali Potensi Pemuda dalam Menjaga Ketahanan Pangan Nasional”

Daerah9 views

 

Sumedang, 15 November 2025 – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian (FP) Universitas Padjadjaran (UNPAD) bersama Pemuda Inspirasi Nusantara menggelar kegiatan Green Harmony dengan tema “Pemuda dan Ketahanan Pangan: Menggali Potensi Pemuda dalam Menjaga Ketahanan Pangan Nasional” di Gedung Multimedia FP UNPAD, Sumedang, Jawa Barat.

Dalam kegiatan ini, dosen FP UNPAD, Mahra Arari Heryanto, S.P., M.T., menekankan pentingnya kesejahteraan petani sebagai kunci utama dalam mencapai ketahanan pangan nasional. “Kesejahteraan petani harus menjadi fokus pemerintah agar semakin banyak generasi muda yang melihat profesi petani sebagai pilihan yang menjanjikan,” ujarnya.

Praktisi pertanian Triyono Agus Prayogo turut menegaskan bahwa diversifikasi pangan merupakan strategi penting dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan menjaga ketahanan pangan nasional. “Dengan mengembangkan varietas pangan yang beragam, petani dapat meningkatkan pendapatan karena hasil produksi menjadi lebih berkualitas dan harga jual lebih menguntungkan,” tuturnya.

Triyono juga mengajak para pemuda Tanah Air untuk terlibat langsung di sektor pertanian. Menurutnya, keterlibatan pemuda dapat dilakukan baik sebagai petani maupun melalui industri pertanian. Generasi muda dinilai sebagai penerus tongkat estafet dalam mewujudkan program swasembada pangan nasional.
“Tidak harus menjadi petani secara langsung, pemuda dapat hadir sebagai inovator maupun edukator,” katanya. “Secara inovatif, pemuda dapat membawa teknologi dan mengembangkan agrowisata; secara edukatif, mereka dapat berkolaborasi dengan sekolah dan pemerintah,” pungkasnya.

Sementara itu, aktivis pemuda Ahmad Syarief Amrullah, founder organisasi pemuda agraris Green Z, menyampaikan bahwa bonus demografi generasi muda Indonesia harus dimanfaatkan pemerintah melalui berbagai kebijakan dan program strategis untuk mempersiapkan regenerasi petani di masa depan. Pada kesempatan tersebut, Syarief juga mengapresiasi kebijakan strategis pemerintah yang dinilai telah menunjukkan komitmen nyata terhadap peningkatan kesejahteraan petani. Komitmen ini tampak dari langkah pemerintah melalui Pupuk Indonesia yang meningkatkan kuota alokasi pupuk bersubsidi, menurunkan harga pupuk subsidi sebesar 20 persen, serta memperlancar distribusi pupuk secara cepat dan tepat kepada petani terdaftar.

“Pupuk Indonesia saat ini telah mengalokasikan hampir 10 juta ton pupuk bersubsidi untuk seluruh Indonesia. Alokasi pupuk bersubsidi kini meningkat dua kali lipat sehingga ketersediaannya semakin terjamin. Selain itu, harganya juga mengalami penurunan. Ini menjadi angin segar bagi para petani karena biaya produksi semakin rendah,” ujarnya.

Sebagai salah satu daerah penyangga utama pangan nasional, Jawa Barat juga mendapat perhatian besar. Syarief menekankan bahwa provinsi tersebut telah memperoleh alokasi pupuk bersubsidi sekitar 1,1 juta ton, dengan ketersediaan stok pupuk yang dapat dibeli petani terdaftar mencapai sekitar 64 ribu ton.

Syarief juga mendorong sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat untuk mengawasi pendistribusian pupuk bersubsidi agar tidak terjadi penyelewengan di lapangan. “Kami menantikan program pemerintah yang mampu merangkul pemuda untuk menciptakan pejuang muda yang unggul di bidang ketahanan pangan,” pungkasnya.

News Feed