Menko Pratikno Lecehkan Prabowo

Politik5 views

 

Oleh Asyari Usman

Menko Pratikno dipanggil Jokowi. Begitu berita yang beredar. Dia menghadap ke Solo pada Sabtu, 27 Desember 2025.

Ada beberapa hal yang perlu kıta cermati. Pertama, sowan Pratikno itu melecehkan Prabowo. Apa pun alasannya. Tak salah pula disebut sebagai pembangkangan terhadap Presiden.

Pratikno mungkin merasa tidak masalah karena menghadap Jokowi tidak pada hari kerja. Pratikno lupa bahwa dia adalah pejabat tinggi yang setiap detik menyandang status sebagai penyelenggara negara.

Artinya, ketika Pratikno menjumpai Jokowi pada hari Sabtu, dia tetap menteri dari Presiden Prabowo.

Yang kedua, publik wajar mencurigai agenda pertemuan Pratikno dan Jokowi beberapa hari yang lalu itu. Sebab, Pratikno disebut-sebut sebagai otak dari dugaan proses pembuatan ijazah palsu Jokowi terbitan UGM.

Sangat mungkin mereka membahas strategi untuk menyelamatkan Jokowi dari ancaman pidana penjara jika sidang pengadilan kelak membuktikan kepalsuan ijazah bekas presiden itu. Sejauh ini, trio RRT (Roy, Rismon, Tifa) telah melakukan penelitian ilmiah yang menyimpulkan bahwa Ijazah UGM Jokowi palsu.

Yang ketiga, sowan Pratikno ke Jokowi itu bisa dilihat sebagai isyarat bahwa Prabowo memang benar-benar lemah. Dan bahwa Prabowo benar dalam posisi “at the mercy of Jokowi” alias “atas belas kasihan Jokowi”. Bahkan banyak orang yang menggunakan istilah “boneka Jokowi”.

Ini bisa memunculkan kembali isu awal yang menyebutkan Prabowo hanya dikasih duduk di Istana dua tahun saja.

Poin ketiga ini tentu sangat relevan untuk dibawa ke ruang diskusi terbuka. Tautan utamanya adalah “pembiaran” oleh Prabowo terhadap ‘gaspol’ yang dilakukan RRT dan para “pemburu” ijazah Jokowi lainnya yang telah dijadikan tersangka. Dalam hal ini, Jokowi merasa Prabowo tidak membela dia.

Sangat mungkin Pratikno dipanggil ke Solo untuk mematangkan strategi “dua tahun saja” itu. Kemungkinan ini menjadi kuat karena belakangan semakin deras kritik —bahkan hujatan— publik terhadap Prabowo terkait banyak hal.

Opini publik yang selama ini kuat mendukung Prabowo, sekarang semakin tipis. Kekecewaan terhadap Prabowo semakin menggunung.

Ada dua macam kekecewaan itu. Yang satu kecewa karena Prabowo dilihat tak berdaya menghadapi Jokowi. Yang satu lagi kecewa karena Prabowo dilihat melanggar apa yang disebut sebagai janji pro-Jokowi.

Dalam konteks yang kedua ini, boleh jadi Pratikno sengaja melecehkan Prabowo dengan menghadap Jokowi ke Solo. Sekaligus menunjukkan bahwa Jokowi masih kuat.[]

31 Desember 2025
(Wartawan senior Freedom News)

News Feed