ALARM UNTUK PEMERINTAHAN PRABOWO-GIBRAN.

Nasional287 views

ALARM UNTUK PEMERINTAHAN PRABOWO-GIBRAN.

Oleh: Saiful Huda Ems.

Keputusan Pemerintahan Prabowo-Gibran yang menganugerahi Pahlawan Nasional bagi Soeharto, akan menjadi blunder politik yang dahsyat baginya. Perlawanan besar dan sengit dari rakyat terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran akan terjadi di masa-masa mendatang.

Dan ketika itu terjadi, maka pengampunan bagi Prabowo yang sebelumnya dicap sebagai penjahat berat HAM karena aksi penculikan-penculikan terhadap aktivis pemuda dan mahasiswanya, dan sempat melarikan diri ke Yordania di masa puncak pergerakan Reformasi ’98, akan otomatis tiada lagi berarti.

Prabowo mungkin lupa bahwa konsolidasi kekuatan pendukung Orde Baru, sudah terputus sejak terjungkalnya rezim Soeharto di tahun 1998, berganti dengan konsolidasi civil society yang kuat dan menghendaki negara demokratis yang anti Militerisme, Absolutisme dan Sentralisme.

Rupanya pengampunan rakyat terhadap Prabowo dan yang malah memilihnya menjadi Presiden RI ke 8 diabaikannya, bahkan Prabowo nampak lebih ugal-ugalan memimpin negara melampaui mantan mertuanya, Soeharto.

Di masa kepemimpinan nasional Soeharto memang telah terjadi korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), namun semua itu tidak dilakukan oleh Soeharto secara terang-terangan.

Tidak seperti yang terjadi di masa kepemimpinan Jokowi dan Prabowo, dimana keluarga dan teman-teman dekat diangkat menjadi pejabat negara dan menghegemoni BUMN, untuk memparkaya diri dan gerombolannya saja.

Orang-orang yang cerdas secara politik sangat mengetahui, bahwa kesalahan terbesar bagi Soeharto bukanlah prilaku KKN nya, melainkan sikap ketertundukannya pada kekuatan asing (negara-negara kapitalis), dan penghiatannya terhadap nilai-nilai perjuangannya terhadap para pahlawan kemerdekaan.

Selain itu, kesalahan terbesar dari Soeharto adalah kolaborasinya dengan CIA, pembunuhannya terhadap ideologi, penghancurannya terhadap karakter dan mentalitas bangsa, dari pejuang, percaya pada kekuatan sendiri menjadi mental pengikut, kolaborator !.

Soeharto men”darat” kan negara maritim (inward looking, dari negara maritim menjadi kontinental), mengubur ide dan imajinasi masa depan bangsa, menggadaikan kekayaan alam Indonesia, melakukan pelanggaran HAM dan barulah kemudian KKN.

Namun Prabowo bersama Jokowi yang dipuja-pujanya nampak mengulangi semua kesalahan besar dari Soeharto, mantan mertuanya Prabowo itu.

Jika Soeharto mengimpor 40 kapal perang bekas eks Jerman Timur, jika Soeharto mengimpor sampah-sampah dari Jerman, jika Soeharto diperbudak oleh IMF, maka Prabowo bersama Jokowi sempat mau mengimpor pesawat-pesawat tempur bekas (Mirage 2000-5) dari Qatar.

Pemerintahan Jokowi juga sempat mengimpor sampah plastik dari Jerman dan negara lain di tahun 2023 sebanyak 38,8 ribu ton, dan bersama Prabowo menghancurkan hutan dan lingkungan hidup lainnya untuk program food estate., memberi keleluasaan penuh bagi negara-negara kapitalis untuk merampok kekayaan alam Indonesia.

Prabowo diperbudak oleh kapitalis asing dengan pinjaman-pinjaman luar negerinya untuk melanjutkan tradisi jahanam Jokowi.

Semua itu dilakukan oleh Soeharto, Jokowi dan Prabowo karena ketiganya takut dan menghamba pada kekuatan asing, hingga ketiganya seolah tidak menghargai harkat dan martabat bangsanya sendiri, yang dahulu ketika dipimpin oleh Bung Karno sempat menjadi negara teladan bagi negara-negara di Asia, Afrika dan Amerika Latin !…(SHE).

12 November 2025.

Saiful Huda Ems (SHE). Lawyer, Analis Politik dan Aktivis ’98.

News Feed