KESBANG.COM, JAYAPURA – Perempuan Papua diharapkan mampu bertarung di kancah politik, khususnya pesta demokrasi baik pilkada serentak 2018 maupun pemilihan legislatif 2019.
“Kami memang sudah berkomitmen melalui program dan kegiatan 2017 menggembleng kaum perempuan agar bisa bersaing di kancah perpolitikan Papua,” kata kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BPPPA dan KB) Provinsi Papua, Anike Rawar Annike, di Jayapura, Senin (6/11/2017).
Menurut dia, pendidikan politik yang baik bagi kaum perempuan memberi dampak positif bagi peningkatan kemampuan, terutama dalam menghadapi pesta demokrasi baik pilkada serentak 2018 maupun pemilihan legislatif 2019.
Keterlibatan perempuan Papua itu sebagai manifestasi jiwa dan semangat bersaing di segala bidang. Termasuk di lembaga wakil rakyat atau legislatif maupun di pemerintahan (eksekutif).
“Kalau tidak, maka kita tidak bisa bersaing dengan saudara-saudara kita dari daerah lain,” kata Anike menambahkan.
Ia mengaku upaya pemberdayaan perempuan di Papua dilakukan dengan cara melibatkan mereka di setiap program dan kegiatan. “Secara intens melakukan pelatihan, sosialisasi hingga advokasi, dengan tujuan agar perempuan Papua ini mempunyai semangat bersaing,” kata Anike menjelaskan.
Staf Ahli Gubernur Papua Bidang Kesejahteraan Sosial dan SDM, Ani Rumbiak menyatakan kualitas hidup perempuan menjadi tolak ukur keberhasilan pembangunan di seluruh dunia.
“Salah satu indikator pencapaian pembangunan manusia adalah kualitas hidup perempuan,” kata Ani Rumbiak.
Hal ini menjadi dasar setiap Negara anggota PBB terhadap aspek kesetaraan, pemberdayaan dan perdamaian dalam upaya peningkatan kualitas hidup perempuan.
Menurut dia program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak menjadi urusan wajib yang harus diselenggarakan oleh negara, pemerintah pusat, maupun pemerintah daerah provinsi, kabupaten dan kota di Indonesia. (tabloidjubi.com)