*JAKARTA* – Anggota DPR RI sekaligus Ketua MPR RI ke-15 dan Ketua Center of Russian Geographical Society (CRGS), Bambang Soesatyo, mengapresiasi digelarnya Festival Budaya Rusia (Drusba Fest 2025) di Kampus Paramadina, tanggal 10-11 Desember 2025. Acara yang diselenggarakan oleh Paramadina Asia and Pacific Institute (PAPI) dan Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Rusia (PPIR) ini menjadi panggung lintas budaya dengan mengadakan seminar, pertunjukan seni Rusia, hingga pemutaran film pilihan yang merekam perjalanan sosial dan sejarah negeri Beruang Merah.
“Drusba Fest 2025 bertujuan memperkuat hubungan Indonesia–Rusia, terutama di tengah upaya memperluas kerja sama yang lebih inklusif di bidang pendidikan, kebudayaan, dan dialog antar warga. Diplomasi tidak selalu hadir di meja perundingan formal, justru interaksi budaya memberi ruang yang lebih terbuka, cair dan lekat dengan keseharian masyarakat,” ujar Bamsoet di Jakarta, Rabu (10/12/25).
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Pendiri/Sekretaris CRGS di Indonesia Suryo
Susilo, Pendiri/Wakil Sekretaris CRGS di Indonesia Valery Fedortsov, Pendiri/Wakil Bendahara CRGS di Indonesia Timotheus Lesmana
Ketua DPR RI ke-20 dan Ketua Komisi III DPR RI ke-7 ini memaparkan, Drusba Fest 2025 sendiri menghadirkan beragam acara yang cukup lengkap. Pada hari pertama, peserta disuguhi diskusi tentang dinamika pendidikan dan hubungan bilateral, termasuk pembahasan peluang penguatan riset bersama antar universitas Indonesia dan Rusia. Hari kedua menghadirkan panggung seni tradisional, pertunjukan kontemporer, hingga sesi interaktif bahasa dan film yang menampilkan perubahan sosial di Rusia. Ragam program tersebut dirancang agar audiens tidak menjadi penonton pasif, tetapi ikut merasakan karakter budaya Rusia secara langsung.
“Festival ini menjadi ruang temu yang memperkuat hubungan Indonesia-Rusia, sekaligus memperkenalkan budaya Rusia kepada publik Indonesia melalui pendekatan yang edukatif, kreatif, dan relevan bagi generasi masa kini. Persahabatan antar bangsa tidak lahir dari kesepakatan politik semata, melainkan juga dari perjumpaan antar warga negara,” kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menjelaskan, Data Kemenlu RI mencatat kunjungan wisatawan Rusia ke Indonesia naik 18 persen sepanjang tahun 2024. Sementara minat pelajar Indonesia untuk studi ke Rusia terus meningkat dengan lebih dari 1.400 penerima beasiswa tahun akademik 2023–2024. Angka tersebut memperlihatkan kedekatan dua bangsa yang tumbuh melalui pertukaran budaya, pendidikan, dan interaksi langsung antar warga.
“Diplomasi kebudayaan menjadi jembatan yang mempertemukan manusia dengan manusia, gagasan dengan gagasan, serta peluang dengan masa depan yang lebih konstruktif. Ketika dua bangsa saling mengenal budayanya, kerja sama akan tumbuh lebih cepat dan lebih kuat,” pungkas Bamsoet. (*)










