MASYARAKAT Indonesia sudah dewasa dan cerdas dalam berpolitik. Apalagi terkait dengan pilihan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres). Setiap warga negara Indonesia yang memiliki hak memilih, akan melakukan hak pilihnya pada 14 Pebruari 2024.
Hal itu dikatakan Ketua Dewan Pimpinam Daerah (DPD) Prabowo Mania 08 Jawa Timur Bambang Widjanarko Setio kepada wartawan, Rabu (13/12).
Menurut Bambang, dalam konteks Pilpres, sebaiknya mereka yang berada dalam poros kehidupan politik nasional tidak mengedepankan hal-hal destruktif yang justru mengancam disintegrasi bangsa.
“Karena itu, para politisi, baik di dalam partai politik, di parlemen dan di luar parlemen tidak elok bila saling menghujat satu sama lain. Berpolitiklah dengan bijaksana, mengedepankan peradaban timur dan ikhtiar melakukan yang terbaik bagi rakyat, bangsa dan negara,” kata Bambang.
Menurut Bambang, di tahun politik ini, hampir setiap hari mereka yang berada di tiga kubu capres saling serang, saling menghujat dan bersitegang.
“Kami selalu diingatkan oleh Pak Prabowo Subianto untuk tidak menanggapi hinaan, caci maki, cercaan dan bahkan fitnah dari saudara-saudara di kubu sebelah,” kata Bambang.
Bambang mengatakan, Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Gibran Raka Buming Raka secara simultan menebarkan simpati kepada rakyat. Prabowo-Gibran selalu mengunjungi rakyat dan mengedepankan dialog dengan rakyat dari hati ke hati.
“Dampak positifnya, rakyat semakin simpati dengan Prabowo-Gibran. Kami mendengar suara hati rakyat, apa yang mereka inginkan dan harapkan. Kami selalu menempatkan posisi rakyat secara bermartabat. Jadi, timbal baliknya, rakyat menjadi semakin percaya dengan Prabowo-Gibran,” kata Bambang.
Prabowo-Gibran, kata Bambang, adalah pasangan capres-cawapres yang memahami dan mengerti apa yang dialami dan dihadapi masyarakat Indonesia.
Menurut Bambang, kontestasi Pilpres 2024, harus memiliki komitmen menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam kebhinekaan.
“Nasionalisme dalam bingkai bhineka tunggal ika yang dilandasi ideologi dan way of life Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah suatu keniscayaan. Presiden Indonesia terpilih harus berkomitmen menjadikan Indonesia sebagai negara maju,” kata Bambang.
Bambang mengatakan, Indonesia dalam percaturan nasional dan internasional membutuhkan pemimpin yang berkomitmen pada kepentingan rakyat, bangsa dan negara yang sejahtera, adil dan makmur.
“Prabowo-Gibran bila terpilih sebagai Presiden-Wakil Presiden pada Pilpres 2024 harus mampu menjaga kebhinekaan demi kemajuan bangsa dan negara. Indonesia harus menjadi bagian penting dari geopolitik dan menjadi negara maju yang disegani di kancah internasional,” kata Bambang.
Indonesia ke depan harus memiliki pemimpin yang berkualitas dan mampu menjadikan Indonesia sebagai negara maju dan disegani dunia.
“Indonesia harus mampu menjadi negara yang mandiri di bidang ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan dan kesehatan bagi rakyatnya. Rakyat Indonesia harus mendapatkan hak-haknya dan negara harus bertanggung jawab mewujudkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan,” kata Bambang.
Selain itu, kata Bambang, sebagai presiden-wakil presiden terpilih pada Pilpres 2024 nanti harus mampu mengelola dengan baik sumber daya alam di Indonesia. Pemerintahan mendatang harus mampu membuat regulasi di bidang pengelolaan sumber daya alam, pertambangan minyak, batubara, nikel, bouksit, emas, dan sumber energi lainnya.
“Prabowo-Gibran sebagai pemenang Pilpres 2024 harus melakukan tata kelola sumber daya alam dengan baik. Salah satunya merancang regulasi baru di bidang pertambangan, energi dan mineral. Regulasi pengelolaan sumber daya alam, energi dan mineral adalah suatu keniscayaan, untuk kesejahteraan rakyat,” tandas Bambang.