BEM FP USU Gelar Seminar Serukan Peran Pemuda dalam Ketahanan Pangan Nasional

Daerah87 views

 

BEM Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Gelar Seminar Menggali Potensi Pemuda dalam Menjaga Ketahanan Pangan Nasional

Medan – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sumatera Utara (USU) bekerja sama dengan Pemuda Inspirasi Nusantara menyelenggarakan seminar ketahanan pangan bertema ‘Menggali Potensi Pemuda dalam Menjaga Ketahanan Pangan Nasional’ di Aula Soeratman, FP USU, Senin (24/11/2025) lalu.

Kegiatan ini menghadirkan empat narasumber dari USU, yaitu Kepala Program Studi Agribisnis FP USU, Dr. Rulianda Purnomo Wibowo, S.P., M.Ec., dan Mantan Ketua BEM FP USU Periode 2023/2024, M. Rofiqul Firdaus Siregar, S.Agr.

Kemudian perwakilan Bina Keterampilan Pedesaan (BITRA) Indonesia, Gregorius Saragih, S.Agr,. dan Koordinator Pusat Aliansi BEM Seluruh Indonesia Periode 2025/2026, Muzammil Ihsan.

Dalam kesempatan tersebut, perwakilan BITRA Indonesia, Gregorius, menyoroti rendahnya minat pemuda terhadap profesi petani sebagaimana tercatat dalam Sensus Pertanian 2023.

“Hanya sekitar 21% petani di Indonesia berasal dari kalangan pemuda. Hal ini menunjukkan bahwa ketertarikan anak muda terhadap profesi petani masih sangat rendah,” katanya.

Padahal, dengan populasi pemuda yang lebih besar dibandingkan kelompok usia lanjut, generasi muda memegang peran krusial dalam proses regenerasi pelaku pertanian melalui inovasi dan teknologi guna mendukung ketahanan pangan.

Ia menekankan bahwa persoalan ini dipengaruhi oleh berbagai tantangan, seperti kurangnya edukasi pertanian dan adanya mispersepsi mengenai pekerjaan di sektor tersebut.

“Profesi petani itu mulia. Mereka yang menyediakan makanan bagi kita semua. Namun, kembali lagi, tantangannya adalah edukasi dan persepsi masyarakat,” tuturnya.

Ia juga mendorong praktik berkelanjutan dalam sektor pertanian.

“Pemuda harus dapat mendorong pertanian berkelanjutan dengan menggunakan pupuk, serta praktik yang ramah lingkungan,” ujarnya.

Kepala Program Studi Agribisnis FP USU, Dr. Rulianda Purnomo Wibowo, S.P., M.Ec., turut menambahkan bahwa dalam sektor pertanian, pemuda kerap lebih banyak meminta atau mengharapkan fasilitas, padahal yang dibutuhkan adalah aksi nyata dalam menggerakkan arah ketahanan pangan bangsa.

“Pemuda harus turun langsung membantu masyarakat serta menghadirkan inovasi yang menjawab persoalan di lapangan,” katanya dalam rilis media, Rabu (26/11/2025) di Medan.

Ia mencontohkan sosok Kasim Arifin, tokoh pengabdian masyarakat asal Aceh yang dikenal atas dedikasinya dalam rehabilitasi hutan, pemberdayaan petani, dan pengembangan praktik pertanian berkelanjutan; serta William Kamkwamba, inovator muda dari Malawi yang membangun kincir angin sederhana untuk menyediakan listrik dan pompa air bagi desanya sehingga membantu menggerakkan aktivitas pertanian dan meningkatkan ketahanan pangan
lokal.

“Kedua tokoh tersebut mengajarkan satu pesan penting: kegigihan, fokus pada solusi, dan empati yang kuat. Itulah ciri pemuda yang sesungguhnya pemuda yang menjadi agen solusi,” ujarnya.

Ia berharap kegiatan ini dapat menciptakan ekosistem kolaborasi untuk mendukung inovasi pertanian.

“Melalui kegiatan ini kami berharap para mahasiswa, dosen, dan seluruh unsur pendukung dapat meningkatkan inovasi, terutama dalam rangka meningkatkan produktivitas hasil pertanian,” tambahnya.

Mantan Ketua BEM FP USU Periode 2023/2024, M. Rofiqul Firdaus Siregar, juga menyerukan pentingnya peran pemuda dalam mewujudkan ketahanan pangan, salah satunya melalui peningkatan literasi pangan dengan memanfaatkan media sosial. “Pemuda memiliki banyak peluang di dunia pangan. Saat ini banyak petani milenial yang menjadi pengaruh positif bagi adik-adik di FP untuk melakukan terobosan di bidang pertanian,” ujarnya.

Ia turut menyoroti masih minimnya pengetahuan sebagian kelompok tani terkait program pemerintah. “Banyak kelompok tani yang belum mengetahui adanya bantuan pemerintah, seperti diskon pupuk subsidi sebesar 20%,” imbuhnya.

Koordinator Pusat Aliansi BEM Seluruh Indonesia Periode 2025/2026, Muzammil Ihsan, juga menyampaikan apresiasi terhadap upaya pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan.

“Hari ini kita sangat mengapresiasi pemerintah melalui Pupuk Indonesia karena telah meningkatkan alokasi pupuk subsidi dari sekitar 4,5 juta ton menjadi sekitar 9,5 juta ton,” tutupnya.

Ia sekaligus mengingatkan pentingnya pendataan yang akurat. “Memastikan pupuk subsidi tepat sasaran sangat penting. Karena itu, para petani perlu mendaftarkan diri dalam sistem eRDKK agar dapat menjadi penerima manfaat,” tambahnya. (red)

News Feed