Dunia pendidikan Indonesia punya satu nama besar yang akan selalu dikenang sebagai pendobrak zaman: Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA, CBE. Beliau bukan sekadar akademisi biasa, melainkan putra terbaik Padang Pariaman yang berhasil membawa harum nama Indonesia di panggung intelektual dunia.
Sang Arsitek UIN Jakarta
Menjabat sebagai Rektor (1998–2006), tangan dingin “Urang Awak” inilah yang membuat gebrakan bersejarah pada tahun 2002. Di bawah kepemimpinannya, IAIN Syarif Hidayatullah bertransformasi menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) pertama di Indonesia. Beliau meruntuhkan sekat antara ilmu agama dan ilmu umum, memastikan anak-anak Madrasah bisa menjadi dokter, insinyur, dan ilmuwan tanpa kehilangan jati diri religiusnya.
Jati Diri Minang dan Pengakuan Dunia
Lahir dari pasangan Azikar dan Ramlah di tanah Padang Pariaman, Azyumardi membawa karakter khas Minangkabau: kritis, egaliter, dan rasional. Integritasnya yang luar biasa membuat beliau dianugerahi gelar kehormatan Commander of the Order of the British Empire (CBE) dari Kerajaan Inggris. Beliau adalah orang Indonesia pertama yang mendapat gelar prestisius tersebut, sehingga berhak menyandang sebutan “Sir” di depan namanya.
Warisan untuk Bangsa
Meski telah menjadi rujukan dunia dalam isu Islam moderat dan demokrasi, beliau tetaplah sosok yang sederhana dan disiplin. Beliau membuktikan bahwa seorang anak daerah dari pesisir Sumatera Barat mampu memimpin institusi pendidikan kelas dunia dan dihormati oleh para pemimpin global.
Kini, setiap kali kita melihat megahnya kampus UIN di seluruh Indonesia, di sanalah jejak pemikiran dan perjuangan Prof. Azyumardi Azra abadi. Sebuah kebanggaan yang takkan lekang oleh waktu bagi masyarakat Minang dan bangsa Indonesia.
#AzyumardiAzra #TokohMinang #PadangPariaman #UINJakarta #IntelektualDunia #KebanggaanSumbar #SejarahPendidikan #IslamModerat









