Bukit Rantau Pauh Pasaman Barat Rawan Longsor, KTR Bantu Buka Jalan yang Tertutup

Daerah137 views

@Warga Jorong Perhimpunan, Nagari Talu, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, berpose bersama usai peninjauan kondisi wilayah rawan longsor, (foto:istimewa)

TALAMAU, KESBANG NEWS– Kondisi retakan tanah di Bukit Rantau Pauh, Jorong Perhimpunan, Nagari Talu, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat semakin memburuk. Berdasarkan tinjauan warga, retakan telah melebar dan menurun hingga lebih dari 3 meter dengan panjang lebih dari 30 meter dalam satu minggu terakhir.

Jika terjadi longsor, diperkirakan sekitar 116 unit rumah dan ratusan kepala keluarga akan terkena dampak. Ruas jalan provinsi penghubung Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat juga terancam tertutup. Pantauan lapangan menunjukkan telah terjadi longsoran kecil di bagian bawah tebing, dengan potensi longsoran susulan yang bisa menutup aliran sungai dan memicu banjir bandang.

Cuaca ekstrem dengan curah hujan terus-menerus meningkatkan risiko. Beberapa hari lalu, warga bersama PMI Kabupaten Pasaman Barat memasang sirine peringatan dan melakukan ronda selama seminggu terakhir. Sebagian warga juga telah mengungsikan diri ke tempat yang lebih aman pada malam hari. Masyarakat berharap pemerintah segera mengambil langkah mitigasi agar tidak menimbulkan korban jiwa.

Koperasi Tambang Rakyat Bantu Buka Jalan Provinsi yang Tertutup Longsor

Dalam upaya mendorong pemulihan pasca bencana, Keluarga Besar Koperasi Tambang Rakyat (KTR) Pasaman Barat mengunjungi lokasi bencana di Nagari Talu. Turut hadir ketua KTR dari berbagai kabupaten di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Riau.

Dihubungi melalui seluler, Mulyadi (Ketua KTR Pasaman Barat) menyampaikan, “Kami hadir di sini untuk meninjau retakan juga sosialisasi kepada masyarakat untuk antisipasi bencana.” Pihaknya telah menurunkan 3 alat berat yang berhasil membuka jalan provinsi yang tertutup material longsor. Tim juga melakukan tinjauan kembali ke lokasi Pasanggiang, Nagari Talu, untuk memantau aliran sungai yang telah bergeser kurang lebih 100 meter.

Afni Nia Sari dari Bamus Nagari Talu menyampaikan perlunya reboisasi atau penanaman kembali pohon di area rawan longsor untuk mengurangi risiko di masa depan.(Red)

 

News Feed