Dulu Tukang Cukur Keliling & Jualan Rokok, Kini Jadi Raja Buku & Hotel. Simak Kisah Inspiratif Asril Das!

Tokoh20 views

Dulu Tukang Cukur Keliling & Jualan Rokok, Kini Jadi Raja Buku & Hotel. Simak Kisah Inspiratif Asril Das!

Nama H. Asril Das, S.E., kini dikenal sebagai raksasa di industri perhotelan dan penerbitan nasional. Namun, di balik kemegahan hotel-hotelnya di Bandung dan Sumatera Barat, terdapat jejak perjuangan yang luar biasa keras. Siapa sangka, konglomerat kelahiran 10 Oktober 1954 ini mengawali langkahnya bukan dari ruang rapat yang nyaman, melainkan sebagai tukang cukur keliling.

Putra pasangan Darusi Datuk Malintang Alam dan Samsinar ini adalah sosok yang sangat menghargai akar budayanya. Meski sukses di perantauan, ia tetap membawa identitas tanah kelahirannya, Koto Baru, Solok, ke dalam setiap lini bisnisnya.

Merantau Setelah Menyelesaikan Sekolah di Solok
Lahir dan besar di Solok, Asril menempuh pendidikan dasar hingga menengah di kampung halaman, mulai dari SDN 04 Koto Baru, SMP Selayo, hingga SMA Kota Solok. Namun, jiwa petualangnya membawanya merantau ke Kota Bandung. Di sana, ia tak hanya mengejar materi, tapi juga pendidikan hingga berhasil meraih gelar sarjana dari IKIP Bandung pada tahun 1980.

Masa-masa awal di perantauan adalah fase “sekolah kehidupan” bagi Asril. Demi menyambung hidup dan membiayai kuliah, ia melakoni berbagai pekerjaan kasar. Mulai dari memegang gunting sebagai tukang cukur keliling, menjadi penjaja rokok, hingga berkebun cabai. Tidak ada rasa malu, yang ada hanyalah tekad untuk mengubah nasib.

Kebangkitan dari Puing Krisis 1998
Kesuksesan Asril Das tidak diraih dalam satu malam. Ia sempat merasakan pahitnya kebangkrutan saat krisis moneter menghantam Indonesia pada tahun 1998. Bisnis yang telah ia bangun dengan susah payah hancur seketika. Namun, di sinilah mentalitas saudagar Minang-nya teruji.

Bukannya menyerah, Asril justru bangkit dan membangun kembali kerajaannya. Ia mendirikan jaringan toko buku yang ia beri nama “Lubuk Agung”. Nama ini bukanlah nama sembarangan, melainkan diambil dari nama jorong (desa) tempat kelahirannya di Solok. Sebuah bentuk penghormatan dan pengingat akan asal-usulnya.

Kini, bisnisnya telah menggurita. Jaringan toko buku dan penerbitannya merentang luas dari Bandung, Medan, Padang, hingga Solok. Di bidang properti, ia pun sukses membangun Grand Asrilia Hotel di Bandung yang menjadi salah satu ikon perhotelan di Kota Kembang.

Pengabdian Melalui Buku dan Organisasi
Sebagai pengusaha yang besar dari dunia literasi, Asril Das memiliki kepedulian tinggi terhadap kecerdasan bangsa. Ia dikenal sebagai donatur tetap buku-buku pengetahuan umum bagi setiap Pustaka Nagari yang didirikan di Sumatera Barat.

Kiprahnya di dunia organisasi pun sangat mentereng. Ia pernah dipercaya menjabat sebagai:

– Ketua Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia (PPGI)
– Ketua Umum Gabungan Toko Buku Indonesia (GATBI) Jawa Barat
– Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Jawa Barat

Tak hanya di dunia bisnis dan sosial, Asril juga sempat terjun ke dunia politik. Meski lama bernaung di Partai Golkar, pada tahun 2010 ia menunjukkan nyalinya dengan mencalonkan diri sebagai Gubernur Sumatera Barat melalui Partai Demokrat, didorong oleh keinginan luhur untuk membangun tanah kelahirannya.

Filosofi Hidup
Kisah Asril Das mengajarkan kita bahwa kegagalan hanyalah titik henti sementara untuk melompat lebih tinggi. Dari seorang tukang cukur keliling yang sempat bangkrut, ia bertransformasi menjadi tokoh perbukuan dan perhotelan nasional yang disegani.

“Nama Lubuk Agung akan selalu mengingatkan saya dari mana saya berasal, agar saya tidak pernah lupa untuk tetap membumi,” pungkasnya. (Wikipedia Asril Das)

#AsrilDas #ProfilTokoh #TokohMinang #PengusahaMinang #SaudagarMinang #LubukAgung #GrandAsrilia #TokohInspiratif

News Feed