Festival Silang Budaya IV Satukan Indonesia–Malaysia

Budaya16 views

 

Suasana penuh keakraban dan semangat kebangsaan menyelimuti pelaksanaan Festival Silang Budaya Indonesia–Malaysia Chapter IV yang digelar di Penang, Malaysia, Minggu (9/11).

Ajang lintas budaya ini menghadirkan Konsul Jenderal Republik Indonesia di Penang Wanton Saragih, Direktur Universitas Terbuka (UT) Medan Yasir Riady, Ketua SALUT UT Rika Rahayu, serta mahasiswa, dosen, dan komunitas Indonesia di Malaysia.

Dengan mengusung tema “Merajut Persaudaraan Melalui Diplomasi Budaya”, festival ini menjadi wadah penting mempertemukan dua bangsa serumpun melalui seni, tradisi, dan karya intelektual.

Ragam penampilan budaya tersaji memukau, mulai dari tarian tradisional, musik etnik, pembacaan puisi, hingga fashion show yang menampilkan kekayaan busana nusantara dan Melayu.

Dalam sambutannya, Direktur UT Medan Yasir Riady menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya ajang hiburan, tetapi juga simbol nyata peran mahasiswa dalam memperkuat diplomasi kebudayaan antarbangsa.

“Festival Silang Budaya ini bukan sekadar pertunjukan seni, tetapi juga ruang dialog budaya yang memperkaya wawasan global mahasiswa. Universitas Terbuka berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan yang memperkuat nilai kebangsaan dan memperluas jejaring internasional mahasiswa Indonesia,” ujarnya.

Kehadiran Konjen RI di Penang turut mempertegas dukungan pemerintah terhadap upaya pelestarian dan promosi budaya Indonesia di luar negeri. Dalam sambutannya, Wanton Saragih mengapresiasi inisiatif mahasiswa dan pihak Universitas Terbuka yang secara konsisten menampilkan karya budaya bangsa di kancah internasional.

Antusiasme peserta tampak dari keterlibatan aktif mahasiswa Indonesia dan Malaysia dalam setiap segmen acara. Mereka tidak hanya menampilkan kesenian tradisional, tetapi juga mengusung inovasi kreatif yang memadukan unsur budaya lokal dengan teknologi digital.

Tahun ini, Universiti Sains Malaysia turut berpartisipasi dalam kolaborasi lintas kampus, bersama Tim SALUT Permata Labura asuhan Dedi Aksaris Arief, serta beberapa perguruan tinggi dari berbagai wilayah di Malaysia.

Festival yang telah memasuki tahun keempat ini semakin meneguhkan perannya sebagai jembatan budaya dan pendidikan antara dua negara serumpun.

Sebagai penutup, kolaborasi tari antara mahasiswa Indonesia dan Malaysia memukau penonton dengan simbol harmoni dua bangsa melalui gerak dan irama.

Dengan semangat kebersamaan, Festival Silang Budaya Indonesia, Malaysia Chapter IV diharapkan menjadi agenda tahunan yang tidak hanya memperkuat hubungan kebudayaan dan pendidikan, tetapi juga menumbuhkan rasa persaudaraan yang abadi antara masyarakat Indonesia dan Malaysia.

 

News Feed