Free Style Boxing Organize Indonesia Resmi Berdiri, Jawab Kebutuhan Bela Diri Rakyat

Ferdinand Weimar DJ Tegaskan Komitmen FBO Majukan Beladiri Nasional ke Pentas Global‘,

(Foto: Istimewa)

JAKARTA, ANDALAS NEWS — Freestyle Boxing Organisation (FBO) Indonesia merupakan wadah olahraga beladiri combat universal yang lahir dari semangat kesederhanaan dan kebersamaan. Berbeda dengan cabang beladiri lain yang rumit dan menuntut keahlian teknis tinggi, FBO menghadirkan konsep pertarungan bebas yang mudah diikuti dan dipahami oleh masyarakat luas, namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas, disiplin, dan kehormatan.

Layaknya sepak bola yang menjadi olahraga rakyat, FBO hadir sebagai seni pertarungan yang bisa dinikmati oleh semua kalangan dari amatir hingga profesional, dari anak muda hingga dewasa.

Gerakan dasar seperti pukulan dan tendangan sederhana membuat olahraga ini mudah dipelajari, dapat dimainkan di mana saja, sekaligus menjadi sarana hiburan yang mengasah ketangkasan, keberanian, dan semangat juang.

•Akar Historis: Dari Masa Pendudukan hingga Kebangkitan FBO Modern

Sejarah panjang berdirinya FBO atau yang dikenal sebagai Tinju Gaya Bebas (Freestyle Boxing) dapat ditelusuri hingga masa pendudukan Jepang di Indonesia.

Pada masa itu, di berbagai daerah di Jawa dikenal seni pertarungan rakyat yang populer di pasar malam kolonial Belanda, disebut “Worstellen” bentuk hiburan dan duel adu ketangkasan fisik antarpribumi.

Ketika Jepang menduduki Indonesia, mereka memperkenalkan seni pertarungan khas Negeri Matahari Terbit kepada para pemuda lokal. Seni ini dikenal sebagai Bokushingu-Do atau “Tinju Bebas”, sebuah gaya pertarungan yang kemudian berakar kuat di daerah Malang, Jawa Timur.

Sosok penting dalam sejarah ini adalah Tatsuo Ichiki, seorang mantan tentara Jepang yang memilih membelot dan berpihak kepada perjuangan rakyat Indonesia. Ia kemudian dikenal dengan nama Indonesia-nya, Abdul Rahman Ichiki (1906–1949).

Lahir di Taraki, Prefektur Kumamoto, Jepang Selatan, dari keluarga samurai yang mengabdi kepada Klan Sagara, Ichiki dikenal sebagai pengajar seni bela diri Bokushingu-Do kepada para pemuda Indonesia di Malang. Ia wafat di Dampit, Malang, pada 9 Januari 1949, dan dikenang sebagai sosok yang menanamkan nilai-nilai keberanian, kehormatan, dan semangat kemerdekaan melalui seni beladiri.

Salah satu murid beliau, Pak Moen dari Surakarta, kemudian menguasai berbagai aliran Pentjak Djawa, termasuk Pentjak Condromowo. Ilmu tersebut diteruskan kepada Master Bambang Nugraha, yang belakangan menemukan kesamaan teknik dengan Pentjak Giri Lusi dari Malang Selatan aliran yang juga dikuasai oleh Master Robby Cahyadi.

Kedua tokoh ini, bersama Master Yohan Mulia Legowo, kelak menjadi pendiri utama FBO Indonesia.

Menariknya, ketiganya juga memiliki pengalaman panjang sebagai pelatih beladiri di lingkungan militer, sehingga nilai-nilai disiplin, ketegasan, dan loyalitas menjadi bagian penting dalam filosofi FBO.

•Sejarah Berdirinya FBO Indonesia

Bertolak dari akar tradisi tersebut, Freestyle Boxing Organisation Indonesia (FBO) kemudian resmi berdiri pada 20 Mei 2023 di Surakarta atas prakarsa Master Bambang Nugraha dan rekan-rekannya.

FBO lahir di tengah meningkatnya popularitas olahraga pertarungan modern seperti MMA, namun hadir dengan pendekatan berbeda lebih sederhana, inklusif, dan mudah diakses oleh siapa saja.

FBO memberikan ruang bagi para petarung dan penikmat olahraga combat yang ingin menyalurkan semangat juangnya melalui format pertarungan yang aman, terukur, dan berlandaskan nilai etika bela diri.

Setiap event uji coba yang digelar selalu mendapatkan sambutan luar biasa dari masyarakat dan komunitas petarung di berbagai daerah. Teknik legal yang digunakan dalam FBO bersifat universal dan adaptif, dengan dasar gerakan tinju umum yang diperkaya oleh variasi teknik beladiri tradisional.

•Ketua Umum FBO Indonesia: Ferdinand Weimar DJ

Perjalanan FBO Indonesia tidak terlepas dari peran penting Bapak Ferdinand Weimar DJ, tokoh yang memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan organisasi dan penyelenggaraan berbagai event FBO di Tanah Air.

Berbekal visi kuat untuk memasyarakatkan olahraga beladiri yang aman, edukatif, dan membangun karakter bangsa, beliau kemudian dipercaya dan terpilih sebagai Ketua Umum FBO Indonesia.

Di bawah kepemimpinannya, FBO terus berkembang menjadi wadah resmi bagi para pecinta beladiri combat baik pada skala nasional maupun internasional, profesional maupun amatir, serta menjadi ruang pembinaan bagi generasi muda yang ingin berprestasi melalui jalur olahraga.

•Menuju DUEL SABUK KETUM FBO 2025

Sebagai puncak kegiatan tahun ini, FBO Indonesia akan menggelar “DUEL – Single Fighting Competition Sabuk Ketum FBO” pada Desember 2025.

Ajang ini akan mempertemukan 50 kelas amatir dan 3 sabuk profesional, menampilkan para petarung terbaik dari berbagai daerah.

Lebih dari sekadar pertandingan, DUEL Sabuk Ketum FBO 2025 menjadi momentum untuk menegaskan posisi FBO Indonesia sebagai cabang olahraga beladiri baru dari Tanah Air yang siap menuju panggung dunia.

Dengan format pertarungan yang dinamis, sistem penilaian sederhana, dan semangat kompetisi yang tinggi, FBO Indonesia berkomitmen mencetak petarung tangguh, sportif, dan berkarakter, sekaligus memperkenalkan wajah baru bela diri Indonesia di mata dunia.

Tentang FBO Indonesia

Freestyle Boxing Organisation (FBO) adalah organisasi olahraga beladiri yang memadukan nilai-nilai kesederhanaan, sportivitas, dan inklusivitas.
Dengan semangat “Beladiri untuk Semua”, FBO mengusung konsep pertarungan bebas berbasis teknik dasar tinju dan beladiri tradisional Indonesia, yang dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat baik sebagai hiburan rakyat, latihan ketangkasan, maupun jalur prestasi profesional.(Red)

Editor: Endy.S

News Feed