GEMURUH REVOLUSI

Nasional110 views

Pada laut yang dipagari bambu dan kemudian beton-beton yang kuat, pada tanah luas, hutan dan bebukitan yang diporak porandakan, pada pohon-pohon rindang yang ditebang dan sawah ladang yang dibagun perumahan elit dan industri kapitalistik, tanganku mengepal dan mulutku memekikkan suara perjuangan untuk melawan penyalah gunaan kekuasaan.

Di bumi ini darah juang para pahlawan mengalir deras bersama air mata rakyat yang terjajah. Bagaimana bisa manusia-manusia berkepala ular, menggeliat dari Solo bekerjasama dengan para penjarah sumber daya alam kita?

Pemuda-pemuda harus dibangkitkan kesadaran juangnya, jika tidak mampuslah harga diri bangsa kita, yang dianugerahi kemerdekaan berkat perjuangan para leluhurnya.

Beberapa kali langkah perjuangan kita akan tertatih-tatih, lalu kemudian kita menyerahkan kepercayaan pada pemangku kekuasaan.

Namun darah juang para pahlawan dan air mata purba rakyat terjajah, akan menetes tepat di kelopak mata kita. Saat itulah kesadaran revolusioner kita akan terbuka, deru juang dalam dada kita akan menggemuruh, menggebrak pintu-pintu apatisme kita.

Manusia-manusia berkepala ular akan gemetar dalam pelarian, lalu dihajar badai revolusi yang tak pernah mereka pikirkan. Mereka akan bergelimpangan di tempat-tempat persembunyiannya, sebagian lagi meringkuk dalam penjara dan dikutuk sejarah perjuangan, para pejuang menuju kemerdekaan negara yang telah dinodainya…(SHE).

21 September 2025.

  • Saiful Huda Ems (SHE).

News Feed