Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), Haidar Alwi menyebut tidak ditemukan keterlibatan anak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo baik dalam struktur kepengurusan, maupun kepemilikan PT Position.
Hal itu disampaikan Haidar terkait pernyataan Forum Mahasiswa Pascasarjana (Formaps) Maluku Utara, yang menyebut ada dugaan keterlibatan anak Kapolri dalam struktur kepemilikan PT Position sehingga menjadikannya kebal hukum.
Perusahaan tersebut dikaitkan dengan dugaan praktik tambang ilegal dan kriminalisasi masyarakat adat di Maluku Utara.
“Saya bisa memastikan bahwa anak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tidak terlibat dalam struktur kepemilikan maupun struktur kepengurusan PT Position,” kata Haidar, dalam keterangannya, Senin, 22 September 2025.
Berdasarkan data profil terakhir PT Position yang diperoleh Haidar dari Ditjen AHU, tak ditemukan nama anak Kapolri struktur kepengurusan PT Position.
Sementara untuk struktur kepemilikan PT Position dimiliki Nickel International Capital Pte. Ltd. (49 persen), dengan 154.078 lembar saham senilai Rp154,078 miliar dan PT Tanito Harum Nickel (51 persen), dengan 160.367 lembar saham senilai Rp160,367 miliar.
Haidar Alwi menjelaskan, Nickel International Capital Pte. Ltd merupakan perusahaan yang berbasis di Singapura. Pemegang sahamnya yakni Ever Rising Limited (49 persen) dan PT Harum Energy Tbk (51 persen).
“Sementara PT Tanito Harum Nickel mayoritas sahamnya dikuasai oleh PT Harum Nickel Perkasa sebanyak 63,75 persen. Pemegang saham PT Harum Nickel Perkasa sebagian besarnya adalah PT Harum Energy sebanyak 71 persen,” jelasnya.
Oleh karena itu, tuduhan soal dugaan keterlibatan anak Kapolri sama sekali tidak berdasar. Menurut Haidar, bila tidak tudingan ini berpotensi menimbulkan dampak serius terhadap reputasi individu maupun institusi.
“Tuduhan sekalipun haruslah didukung dengan bukti. Jika tidak, maka tak lebih dari sekadar spekulasi. Ini sangat berbahaya dan bisa menimbulkan kegaduhan mengingat situasi saat ini tensinya sedang tinggi dan rawan dipolitisasi,” tandasnya.