Foto: Istimewa / (Dok.Google/Ist)
Jakarta, KESBANG NEWS — Freestyle Boxing Organisation (FBO) Indonesia resmi mengumumkan tiga petarung nasional pemegang sabuk juara yang akan mewakili Indonesia dalam laga internasional bertajuk International Fight Indonesia vs Timor Leste yang dijadwalkan berlangsung pada 25 Januari 2026.
Pertandingan ini menjadi debut internasional FBO sekaligus momentum penegasan posisi Indonesia dalam arena pertarungan bebas modern berbasis freestyle combat sports. Konfirmasi kehadiran Ketua Federasi FBO Timor Leste pada gelaran tersebut semakin memperkuat nilai diplomasi olahraga antar kedua negara.
Presiden FBO Indonesia, Ferdinand Weimar DJ, menegaskan bahwa pertandingan perdana ini bukan sekadar agenda kompetitif biasa. “Ini bukan sekadar pertandingan pembuka. Ini panggung kehormatan. Kita turunkan pemegang sabuk juara agar Indonesia tampil dengan martabat dan prestasi,” ujarnya.
Adapun para atlet yang dipilih untuk memperkuat kontingen Indonesia antara lain Alin Anggriyanto di kelas 52 Kg dengan status pemegang Sabuk Kick Boxing KX-1 Pro Fight Series 3 dan rekor One Pride 9–0–6. Alin sebelumnya meraih Juara 1 Keprukan Fight Show 2025, Juara 1 Wushu Sanda 2009, dan Juara 2 Porprov Wushu Sanda 2004. Berikutnya, Faisal Giru turun di kelas 56 Kg sebagai pemegang Sabuk ASTA Indonesia 56 Kg dengan rekor One Pride 2–0–1.
Ia juga tercatat sebagai Juara Porprov Muaythai Kaltim 2022, Juara Porprov Kick Boxing Jateng 2023, serta atlet Pra-PON Kaltim 2023 dan Kejurnas Kick Boxing Jateng 2025. Sementara atlet ketiga yang juga merupakan pemegang sabuk nasional akan diumumkan secara resmi dalam waktu dekat oleh FBO Indonesia.

Pertarungan akan digelar dalam format Street Boxing, Freestyle Boxing, dan MMA mencakup divisi amatir dan profesional yang tunduk pada regulasi FBO. Selain menjadi agenda pembuka kalender pertarungan internasional organisasi, gelaran ini berfungsi sebagai babak kualifikasi menuju perebutan Sabuk Ketua Umum FBO, simbol supremasi tertinggi petarung Indonesia yang menjadi langkah strategis membangun jenjang kompetisi berstandar internasional.
FBO Indonesia menegaskan bahwa gelaran ini bukan semata duel fisik antarpesonil, melainkan upaya membangkitkan olahraga bela diri berbasis rakyat yang mudah diakses berbagai kalangan, namun tetap menjunjung sportivitas, kehormatan, dan nasionalisme. “Semoga berjalan sesuai rencana dan mengangkat nama Indonesia ke pentas dunia,” tutup Ferdinand. (Tonga.S)
FBO Indonesia — Dari Kita Untuk Kita.
FBO Jaya! NKRI Harga Mati. Merdeka
Editor Redaksi Media: Endy. S










