Jangkau Langsa, PGN Tempuh Jalur Laut untuk Evakuasi, Distribusi Logistik dan Membuka Komunikasi di Titik Terisolasi*

Daerah24 views

 

Langsa, 3 Desember 2025 — PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas Pertamina terus memperkuat respons darurat terhadap bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera. Tingginya curah hujan beberapa hari terakhir menyebabkan terputusnya akses darat, terganggunya jaringan telekomunikasi, serta meningkatnya kebutuhan evakuasi warga di daerah yang terisolasi. Untuk menjawab tantangan tersebut, PGN mengirimkan tim melalui jalur laut untuk mempercepat penyaluran bantuan, membantu proses evakuasi, dan membuka kembali akses komunikasi di daerah terdampak.

Proses evakusi dimulai sejak Senin (1/12) malam. Penggunaan jalur laut dipilih karena sejumlah akses jalan darat masih belum dapat dilalui kendaraan, sementara tinggi permukaan air dan arus sungai masih cukup tinggi di beberapa titik. Pergerakan tim dilakukan setelah koordinasi intensif dengan instansi terkait, termasuk aparat pelabuhan dan relawan lokal, untuk memastikan keselamatan dan efektivitas operasi di lapangan.

Selain itu, personel tambahan diberangkatkan menggunakan kapal nelayan dari Belawan pada siang hari dengan membawa logistik bantuan yang bisa dibawa oleh tim yang diharapkan dapat meringankan korban dan memenuhi kebutuhan dasar korban bencana. Tim diperkirakan tiba di Langsa pada malam hari sebelum melanjutkan perjalanan menuju Pangkalan Susu pada Selasa (2/12) pagi. Setibanya di lokasi, tim langsung melakukan penyisiran di sejumlah titik banjir yang masih terisolasi, bersinergi dengan nelayan setempat. Dengan kondisi air laut yang sempat surut, kapal boat milik Pertamina EP Pangkalan Susu dikerahkan untuk membantu evakuasi sampai daratan. Melalui kolaborasi ini, proses penyelamatan berjalan lebih cepat dan terkoordinasi, sehingga tim berhasil mengevakuasi 35 orang yang terdiri dari pekerja dan masyarakat.

Tidak hanya mengirimkan tim evakuasi, PGN juga membawa sembako, makanan siap saji, obat-obatan dan dukungan peralatan operasional berupa genset dan perangkat komunikasi satelit. Perangkat ini dipasang untuk mempermudah komunikasi evakuasi dan pengiriman bantuan yang berada dalam kondisi blank spot untuk memastikan koordinasi dan pertukaran informasi tetap berjalan. Dengan adanya jaringan internet satelit, tim gabungan dapat memperbarui data kondisi lapangan secara real time, memetakan lokasi korban yang membutuhkan pertolongan segera, serta mempercepat penyaluran logistik seperti makanan siap saji, obat-obatan, dan peralatan tanggap darurat.

“Dalam situasi darurat, kecepatan informasi dapat menyelamatkan nyawa. Dukungan komunikasi menjadi pintu awal untuk evakuasi dan distribusi bantuan yang tepat sasaran,” ujar Ris Haryono, VP RSS SOR 1 PGN Wilayah Sumatera di lapangan, Selasa (2/12).

PGN sejak awal telah melakukan koordinasi erat dengan Bea Cukai, Pertamina EP Pangkalan Susu, Pertagas, aparat pelabuhan, nelayan setempat, relawan lokal, tim teknis PT PGAS Telekomunikasi Nusantara (PGNCom) dan PGN Solution. Kolaborasi ini penting untuk memastikan kesiapan peralatan evakuasi, rute pelayaran, serta pemasangan titik-titik komunikasi lapangan.

“PGN menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berada di garis depan penanganan bencana, terutama tim penyelamat dan relawan yang bekerja tanpa henti untuk menolong warga terdampak. Kami berkomitmen untuk terus mendukung upaya evakuasi, pemulihan jaringan komunikasi, dan distribusi bantuan hingga kondisi kembali pulih,” ujar Corporate Secretary PGN, Fajriyah Usman.

Dengan langkah ini, PGN berharap dukungan energi, logistik, serta pemulihan jaringan komunikasi dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat yang sedang menghadapi masa sulit akibat bencana banjir di Sumatera.

News Feed