Jejak Operasional Letnan Jenderal Kuntara yang Menggetarkan Palagan ‼️

Tokoh22 views

 

JAKARTA – Dalam lembaran sejarah militer Indonesia, nama Letnan Jenderal TNI (Purn.) Kuntara terpatri sebagai legenda hidup pasukan elit yang bergerak dalam senyap. Pria kelahiran Cirebon, 1 September 1939 ini bukan sekadar jenderal biasa; ia adalah maestro intelijen tempur dan komandan lapangan tangguh yang membawa Korps Baret Merah melewati berbagai palagan paling menentukan bagi kedaulatan Republik Indonesia.

– Palagan Ciamis dan Penumpasan DI/TII

Karier tempur Kuntara ditempa sejak dini. Lulusan Akademi Militer Nasional (AMN) 1963 ini langsung diterjunkan dalam operasi pembersihan sisa-sisa pemberontakan DI/TII di Jawa Barat. Di medan inilah, Kuntara muda mengasah naluri tempurnya, belajar bagaimana melakukan pengepungan di medan hutan yang rapat dan menghadapi gerilyawan yang mengenal medan dengan baik. Keberhasilannya dalam operasi ini menjadi batu loncatan yang membawanya masuk ke jajaran elit RPKAD (sekarang Kopassus).

– G30S/PKI: Merebut Kembali Jantung Ibu Kota

Salah satu catatan sejarah paling krusial bagi Kuntara terjadi pada Oktober 1965. Saat itu, menjabat sebagai perwira muda di RPKAD, ia terlibat langsung dalam operasi penumpasan G30S/PKI di bawah komando Sarwo Edhie Wibowo. Kuntara turut serta dalam perebutan kembali gedung RRI dan Kantor Pusat Telekomunikasi yang dikuasai pemberontak. Ia juga berada di garis depan saat pasukan Baret Merah melakukan pembersihan basis-basis kekuatan lawan di Lubang Buaya, sebuah misi yang penuh risiko dan ketegangan politik luar biasa.

– Operasi Seroja: Menembus Belantara Timor

Nama Kuntara semakin disegani saat ia diterjunkan ke Timor Timur dalam Operasi Seroja tahun 1975. Sebagai perwira lapangan, ia memimpin pasukan kecil yang bertugas melakukan infiltrasi jauh ke dalam wilayah musuh sebelum pasukan besar mendarat. Taktik “gerilya di dalam gerilya” yang ia terapkan berhasil mengacaukan garis pertahanan Fretilin. Keberaniannya di lapangan membuatnya dikenal sebagai komandan yang tidak ragu berada di garis api bersama anak buahnya.

– Puncak Kejayaan: Komandan Jenderal Kopassus

Rekam jejak tempur yang gemilang mengantarkannya menjabat sebagai Danjen Kopassus (1987-1992). Di bawah kepemimpinannya, Kopassus mengalami modernisasi organisasi dan peningkatan kemampuan antiteror. Ia dikenal sangat disiplin dan sangat memperhatikan kesejahteraan serta mentalitas prajuritnya. Setelah dari Kopassus, ia dipercaya menjabat sebagai Pangkostrad (1992-1994), sebuah posisi yang menegaskan posisinya sebagai salah satu jenderal tempur terbaik yang pernah dimiliki TNI AD.

Diplomasi Setelah Senjata Tutup Laras

Setelah pensiun, dedikasi Kuntara pada negara tidak luntur. Ia dipercaya menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Tiongkok (1997-2001). Kemampuannya bernegosiasi yang diasah dari meja intelijen militer terbukti efektif dalam mencairkan hubungan diplomatik kedua negara di masa transisi politik Indonesia.
Letjen TNI Kuntara wafat pada 21 Agustus 2021, meninggalkan warisan keberanian dan profesionalisme. Ia adalah bukti nyata bahwa seorang prajurit sejati tidak hanya bertempur dengan peluru, tetapi juga dengan kecerdasan dan cinta yang mendalam pada tanah air.

Sumber Referensi:

Dinas Sejarah Angkatan Darat (Disjarahad) – Profil Tokoh Militer Indonesia

Kopassus.mil.id – Daftar Komandan Jenderal Kopassus dari Masa ke Masa

Majalah Tempo (Arsip) – Liputan Khusus Operasi Militer Timor Timur.

Buku “Kopassus untuk Indonesia” karya Iwan Santosa dan E.A. Natanegara.

News Feed