Penulis : Sony Maryanto kader Biasa dari Kotagede
DPC PDI PERJUANGAN KOTA YOGYAKARTA PELIHARA MASSA BODOH, BUKAN KADER SADAR**
Kami warga kampung melihat ada yang tidak beres dalam cara memimpin Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Yogyakarta hari ini.
Partai yang katanya partai wong cilik, justru membatasi pengetahuan politik kader kampungnya sendiri. Kader di tingkat kecamatan, kelurahan, sampai kampung cukup disuruh jalan, tapi tidak boleh banyak tanya. Ini bukan kaderisasi. Ini pembodohan terencana.
INI BUKAN PENDIDIKAN POLITIK, INI POLITIK FLOATING MASS
Kader kampung:
Dipanggil saat butuh suara
Disuruh pasang bendera
Diminta cari massa
Tapi tidak pernah diajak berpikir
Pengetahuan politik ditahan di atas. Diskusi ideologi dimatikan. Kritik dianggap durhaka. Yang kritis disingkirkan. Yang patuh dipelihara.
Ini namanya politik massa mengambang:
👉 massa digerakkan, tapi tidak dicerdaskan
👉 kader dipakai, tapi tidak dihormati
BAHAYANYA BESAR, JANGKA PANJANG
Kalau cara ini dibiarkan:
1. Kader kampung tetap bodoh politik
2. Partai jadi sarang elite, bukan rumah rakyat
3. Regenerasi mati, yang berkuasa itu-itu saja
4. Anak muda muak, rakyat apatis
Partai tanpa kader cerdas hanya kuat saat pemilu, tapi rapuh saat krisis. Loyalitas tanpa kesadaran itu palsu. Militansi tanpa ideologi itu kosong.
PARTAI TAK BOLEH TAKUT PADA KADER PINTAR
Kalau pimpinan takut pada kader yang berpikir, berarti pimpinan itu takut kehilangan kuasa.
Kalau kritik dianggap musuh, berarti demokrasi internal sudah mati.
PDI Perjuangan lahir dari perlawanan, bukan dari kepatuhan membuta.
Dibangun oleh kesadaran rakyat, bukan oleh massa yang dibungkam.
TUNTUTAN KAMI JELAS
Hentikan politik floating mass
Buka pendidikan politik sampai kampung
Hargai kritik kader akar rumput
Kembalikan partai ke jalan ideologi, bukan sekadar mesin suara
KADER KAMPUNG BUKAN BONEKA!
KADER KAMPUNG BUKAN ALAT!
KADER KAMPUNG ADALAH PEMILIK PARTAI!
Kalau kampung dibodohi, jangan salahkan kalau suatu hari kampung melawan.
Salam sadar politik.
Salam perlawanan dari kampung.










