Kepala BSKDN Tekankan Kebaruan Jadi Kriteria Penting Penilaian Inovasi*

Nasional18 views

 

*Jakarta*- Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo menekankan, unsur kebaruan atau novelty menjadi salah satu kriteria penting dalam penilaian inovasi pada ajang Inovboyo yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Hal itu disampaikan Yusharto secara virtual dalam acara Sosialisasi Inovboyo Award Kota Surabaya Tahun 2025 dari Ruang Video Conference BSKDN pada Selasa, 17 Juni 2025.

Dia menjelaskan, kebaruan bukan berarti inovasi tersebut belum pernah ada sama sekali. Namun, kebaruan dapat dilihat dari jumlah penerima manfaat yang meningkat. Dia menekankan pentingnya melihat inovasi dari perspektif penerima manfaat. “Kalau baru kemarin itu ada sekitar 3 kelompok masyarakat mungkin yang menerima manfaat, novelty bisa ditingkatkan dengan jumlah penerima manfaat bisa menjadi 4 atau 5. Ini sudah masuk dalam kategori ada novelty,” katanya.

Yusharto juga menekankan pentingnya kemanfaatan inovasi bagi daerah dan masyarakat. Menurutnya, inovasi yang baik harus dapat meningkatkan perekonomian, daya saing daerah, serta mendukung demokratisasi. Dari sisi masyarakat, inovasi perlu memberikan kemudahan dalam layanan publik, peningkatan pendapatan, hingga akses dalam menyampaikan aspirasi.

Kriteria inovasi lain yang juga menjadi perhatian BSKDN, yakni tidak membebani Pemerintah daerah (Pemda) maupun masyarakat, tidak menimbulkan pembatasan, berada dalam kewenangan daerah, dan dapat direplikasi. “Mudah-mudahan kriteria ini tetap menjadi acuan utama dalam perlaksanaan Inovboyo,” imbuhnya.

Dia menjelaskan berbagai prinsip dalam inovasi daerah, di antaranya efisiensi, efektivitas, perbaikan kualitas pelayanan, dan tidak menimbulkan konflik kepentingan. Selain itu ada juga berorientasi pada kepentingan umum, dilakukan secara terbuka, memenuhi nilai kepatuhan, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Yusharto menjelaskan bahwa seluruh kriteria dan prinsip tersebut telah tercakup dalam pengukuran Indeks Inovasi Daerah (IID) yang mengacu pada 8 dimensi dan 36 indikator. Menurutnya salah satu tantangan dari Inovboyo adalah hilirisasi inovasi. Tantangan ini dapat diatasi dengan membentuk inkubasi agar inovasi yang dihasilkan dapat dirasakan manfaatnya secara konkret oleh masyarakat. Dia juga menekankan pentingnya memfasilitasi secara komprehensif kepada para inovator.

“Tentu ini harus melalui proses untuk bisa dilakukan upaya-upaya diantaranya inkubasi melalui pelatihan, pemberian ruang untuk memulai usaha dan sebagainya,” jelasnya.

Dirinya berharap, melalui gelaran ini, inovasi dari para inovator di Kota Surabaya dapat termanfaatkan dengan baik. “Sehingga hasil-hasil pemikiran yang disampaikan oleh para inovator kita, benar-benar terhilirisasi sehingga bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara luas,” tandasnya.

News Feed