Kerja Keras M. Riffat Razik Alkari terpilih Paskibraka di Bandar Lampung Berbuah Kebanggaan

Daerah13 views

Kerja Keras M. Riffat Razik Alkari terpilih Paskibraka di Bandar Lampung Berbuah Kebanggaan

Bandar Lampung.Suarakita.id Pepatah “hasil tak akan mengkhianati usaha” terasa nyata bagi M Riffat Razik Alkari, siswa Kelas XI SMAN 7 Bandar Lampung. Berkat kerja keras dan kedisiplinan berlatih. Remaja 15 tahun ini terpilih menjadi anggota Tim Paskibraka Kota Bandar Lampung.

Tak tanggung-tanggung, Riffat menjadi satu dari tiga anggota yang bertugas sebagai pengibar bendera, atau terkenal dengan istilah “tiga pentol”. Cita-cita menjadi Paskibraka tingkat kota akhirnya tercapai. Meski ia tak pernah menyangka akan mendapat kehormatan mengibarkan duplikat Sang Saka Merah Putih di Kota Tapis Berseri.

“Saya sangat senang, tapi perjuangannya juga tidak mudah. Sampai suara habis dan tidak bisa berbicara,” ujarnya, Selasa, 12 Agustus 2025.

Saat pengumuman kelulusan, Riffat awalnya mengira akan masuk pasukan 17, yakni tim pengiring. Namun, pada pembagian tim, ia justru masuk pasukan 8 sebagai pengibar bendera.

“Awalnya saya tidak menyangka bisa masuk tim pengibar. Biasanya posisi ini oleh anggota dengan postur tubuh lebih rendah,” katanya.

Keberhasilan ini, lanjut Riffat, merupakan buah dari latihan keras dan konsistensi dalam mewujudkan mimpinya.

Bawa Baki
Perjuangan serupa juga bagi Queen Zakia Saki, siswi Kelas XI SMA Al-Kautsar Bandar Lampung. Ia mendapat tugas sebagai pembawa baki bendera merah putih saat upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di Kantor Pemkot Bandar Lampung.

Bagi Queen, menjadi pembawa baki adalah impian yang dulu terasa mustahil. Namun, berkat dukungan tim, pelatih, dan kerja keras selama masa karantina, mimpi itu kini terwujud.

“Sangat bangga bisa lolos menjadi Tim Paskibraka tingkat kota, apalagi sebagai pembawa baki. Ini sebuah kehormatan,” ujarnya.

Queen mengakui, tantangan terbesar adalah menjaga fokus selama menjalankan tugas. Sebagai pembawa baki, ia harus melangkah mantap menaiki tangga dan tetap tenang saat menerima bendera dari wali kota.

“Kita harus benar-benar fokus. Tidak boleh gugup saat prosesi berlangsung,” tegasnya.

Kisah Riffat dan Queen menjadi bukti bahwa dedikasi, disiplin, dan latihan sungguh-sungguh mampu mengantarkan seseorang meraih posisi terbaik di ajang bergengsi seperti Paskibraka.

News Feed