Kisah Hidup Boy Lestari Datuak Palindih: Mantan Penjual Karcis Bioskop yang Jadi Ulama Besar dan Saudagar Iklan di Ranah

Tokoh12 views

 

Sumatera Barat kehilangan salah satu putra terbaiknya saat H. Boy Lestari Datuak Palindih berpulang pada awal 2021 lalu. Beliau dikenal bukan hanya sebagai pengusaha periklanan yang sukses, tetapi juga sebagai ulama kharismatik yang mendedikasikan hidupnya untuk dakwah, zikir, dan pelestarian adat di Minangkabau.

Perjalanan hidupnya adalah sebuah potret perjuangan nyata—dari seorang anak petani sederhana hingga menjadi tokoh berpengaruh yang disegani di tingkat nasional.

Perjuangan Masa Kecil: Dari Dusun Kapecong hingga MTI Tarusan
Lahir di Dusun Kapecong, Kabupaten Agam pada 5 Mei 1958, masa kecil Boy Lestari (lahir dengan nama Muhammad Nazir) penuh dengan ujian. Kehilangan ayah di usia tujuh tahun dan merawat ibu yang lumpuh tidak membuatnya menyerah.

Pendidikan agamanya ditempa selama tujuh tahun di Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Tarusan Kamang. Sebelum sukses di dunia bisnis, Boy pernah menjalani berbagai profesi keras di Bukittinggi, mulai dari penjual karcis bioskop, petinju amatir, hingga peragawan. Pengalaman hidup yang berwarna inilah yang membentuk karakternya menjadi pribadi yang tangguh namun tetap rendah hati.

Sang Saudagar Iklan dan Kedekatan dengan Tokoh Nasional
Karier bisnisnya mulai bersinar di Kota Padang melalui bendera PT Buana Lestari Advertising. Kejeliannya melihat peluang bisnis periklanan membawanya menjalin hubungan baik dengan tokoh-tokoh nasional, seperti Siswono Yudohusodo hingga Presiden Joko Widodo.

Salah satu momen ikonik adalah saat ia menghadiahkan buku biografinya yang berjudul “Mencari Ridha Allah” langsung kepada Presiden Jokowi dalam kunjungan kenegaraan di Sumatera Barat tahun 2016.

Pilar Tarbiyah dan Pemimpin Majelis Zikir
Di dunia organisasi, peran Boy Lestari sangat krusial. Beliau menjabat sebagai Ketua DPW Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Tarbiyah) Sumatera Barat selama dua periode (2007–2017). Ia juga dikenal sebagai motor penggerak persatuan pasca-islah Tarbiyah-Perti.

Sebagai penganut Tarekat Naqsyabandiyah, ia memimpin Majelis Dzikir Babussalam dan Halaqah Zikir Al-Ikhlas. Baginya, zikir adalah napas perjuangan untuk membawa kesejukan bagi umat. Tak hanya di bidang agama, ia juga dipercaya memimpin DPW Gebu Minang Sumbar dan Pejuang Bravo Lima Sumbar.

Akhir Perjalanan: Pergi Bersama Sang Istri Tercinta
Dunia seolah ikut berduka saat Boy Lestari mengembuskan napas terakhirnya di RSUP Dr. M. Djamil Padang pada 9 Januari 2021 akibat komplikasi Covid-19. Perjalanannya menuju keabadian terasa sangat puitis; beliau menyusul istri tercintanya, Indo Rianti, yang telah berpulang hanya sepekan sebelumnya.

Kini, sosok yang dikenal dermawan dan vokal dalam urusan “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah” ini telah tiada. Namun, warisan dakwah, bisnis, dan nilai-nilai kebaikan yang ia tanamkan akan terus hidup di hati masyarakat Sumatera Barat. (Wikipedia)

#BoyLestari #TokohMinang #UlamaSumbar #TarbiyahPerti #InspirasiMinang #GebuMinang #RanahMinang

News Feed