Kolonel Inf Dading Kalbuadi: Arsitek Senyap di Balik Operasi Seroja

Tokoh7 views

 

Nama Kolonel Inf Dading Kalbuadi tercatat tebal dalam sejarah militer Indonesia, khususnya dalam Operasi Seroja, operasi militer terbesar yang pernah digelar Republik Indonesia. Ia bukan sekadar prajurit pelaksana, melainkan sosok kunci yang merancang dan memimpin fase paling krusial: penyusupan awal ke Timor Timur sebelum operasi besar-besaran digencarkan.

Sebagai komandan tim RPKAD (cikal bakal Kopassus), Dading Kalbuadi dipercaya menjalankan misi berisiko tinggi masuk ke wilayah lawan secara senyap, tanpa terdeteksi. Kepercayaan ini bukan tanpa alasan. Selain piawai dalam pertempuran, Dading dikenal memiliki kemampuan infiltrasi tingkat tinggi, kecakapan intelijen, serta ketajaman membaca situasi lapangan.

Dalam misi penyusupan itu, Dading memimpin pasukan elite yang kemudian dikenal dengan julukan “The Blue Jeans”. Julukan ini lahir dari taktik unik mereka: menanggalkan seragam dan baret merah kebanggaan Kopassus, lalu menyamar sebagai warga sipil. Hanya berbekal kaos oblong dan celana jeans, mereka bergerak senyap menembus wilayah musuh sebuah strategi yang menuntut nyali, kecerdikan, dan disiplin luar biasa.

Tak berhenti di situ, Dading juga membentuk tim-tim kecil dengan nama sandi “Operasi Umi–Tuti”, sebuah operasi khusus yang dijalankan secara terfragmentasi namun terkoordinasi rapi. Di dalam tim inilah berkumpul nama-nama besar yang kelak menjadi tokoh penting TNI, seperti Letnan Jenderal TNI Kuntara, Letnan Jenderal TNI Tarub, Letnan Jenderal TNI Yunus Yosfiah, dan Letnan Jenderal TNI Sutiyoso. Dari tangan Dading, lahir kader-kader perwira tangguh yang ditempa langsung di medan operasi nyata.

Profil Singkat Dading Kalbuadi

Dading Kalbuadi lahir di Cilacap, 10 Oktober 1931. Sejak usia remaja, jiwa militansinya telah terasah ketika ia bergabung dengan pasukan pelajar IMAM (Indonesia Merdeka atau Mati) yang beroperasi di wilayah Banyumas dan sekitarnya sebuah pengalaman awal yang membentuk karakter keras dan nasionalisme yang kuat.

Perjalanan militernya semakin matang ketika ia menempuh pendidikan di P3AD (Pusat Pendidikan Perwira Angkatan Darat) pada tahun 1952. Dari sinilah kariernya melesat, menempatkannya di berbagai posisi strategis hingga dipercaya memegang peran penting dalam operasi-operasi sensitif negara.

Dading Kalbuadi mengakhiri pengabdiannya dengan jabatan terakhir sebagai Inspektur Jenderal Departemen Pertahanan dan Keamanan (HANKAM). Ia wafat pada tahun 1999, meninggalkan jejak sebagai prajurit senyap, perencana ulung, dan legenda Kopassus yang kiprahnya tak banyak tersorot, namun menentukan arah sejarah.
Sumber : kilat.com
#DadingKalbuadi
#OperasiSeroja
#Kopassus
#RPKAD
#TheBlueJeans
#SejarahTNI
#PrajuritLegenda

News Feed