Menang 3-1, Sinalika FC Resmi Jadi Juara Liga Divisi II Askab PSSI Temanggung

Olahraga8,175 views
TEMANGGUNG – Bermain di hadapan publik sendiri, tuan rumah PSM Menggoro harus menelan pil pahit usai di babak final Divisi II Liga Askab PSSI Temanggung tahun 2017 dijungkalkan oleh tamunya, Sinalika FC Langgeng dengan skor telak 1-3 di Lapangan Goro Sakti , Kamis (14/12) petang.

Bermain dengan skuad terbaik, PSM Menggoro bermain ngotot untuk mencuri gol terlebih dahulu di 35 menit pertama. Sayang, akibat terlalu asik menyerang, tim tamu berhasil unggul terlebih dahulu melalui strikernya, Febri Dwi Saputra pada menit ke- 13.

Sadar butuh gol penyeimbang, PSM semakin gencar melancarkan serangan melalui lini tengah dan sayap-sayap mereka. Namun, sampai wasit Dimanto meniupkan peluit babak pertama, skor tetap tak berubah, 0-1 untuk Sinalika FC.

Usai turun minum, kedua tim sama-sama mengembangkan pola permainan terbuka. Beragam peluang emas berhasil dihasilkan oleh kedua tim. Sayang, lagi-lagi Sinalika FC kembali menambah dua gol di babak ini melalui pemainnya Febri menit 40 dan sepakan jarak jauh Yuli di menit 66.

Sedangkan tuan rumah hanya berhasil menyarangkan gol hiburan melalui tendangan geledek striker bernomor punggung 7, Arko pada menit ke 69. Dengan hasil ini, Sinalika FC berhak menjadi juara Liga Divisi II, sedangkan PSM hanya duduk di tangga juara ke dua.

Eko Haryanto, selaku Bidang Kompetisi Askab PSSI Kabupaten Temanggung mengatakan, selain kedua tim di atas, piala juga diserahkan kepada Elang Sakti FC Kedu dan Selecta FC Bansari yang masing-masing menjadi juara tiga bersama.

“Mereka yang menjadi juara satu, dua, dan tiga bersama berhak memperoleh uang pembinaan dan piala,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Askab PSSI Temanggung, Yunianto berharap lewat ajang liga antar klub lokal di bawah naungan Askab PSSI ini, persepakbolaan di Temanggung dapat senantiasa hidup.

Dengan begitu, upaya menjaring pemain berbakat sekaligus menggelorakan olahraga di kalangan masyarakat dapat terus terjaga.

“Bukan juara atau hadiahnya. Yang paling penting adalah bagaimana para pemain dapat bermain secara profesional dalam setiap laga sekaligus menghidupkan sepakbola di masing-masing desa,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed