Nelly Adam Malik (lahir dengan nama Nelly Ilyas pada 15 Mei 1925) merupakan sosok perempuan tangguh yang tercatat dalam sejarah sebagai istri dari Adam Malik, Wakil Presiden Republik Indonesia ke-3. Lahir di Batavia, beliau membawa jati diri sebagai putri dari keluarga perantau Minangkabau yang sukses meniti karier di panggung politik nasional.
Garis Keturunan dan Masa Muda
Nelly lahir dari pasangan Datuk Ilyas gelar Rajo Mara dan Siti Zuleiha. Orang tuanya adalah perantau asal Minangkabau yang telah menetap di Batavia. Identitas Minangnya tercermin dari gelar adat yang disandang ayahnya. Semasa kecil, beliau sempat menjadi anak asuh keluarga Belanda yang kemudian memberikan nama panggilan “Nelly”.
Pendidikan beliau ditempuh di beberapa sekolah era kolonial, termasuk:
HIS (lulus 1937).
Sekolah guru kepandaian putri “NISVO” (1938–1940).
Berbagai kursus bahasa Inggris untuk menunjang keterampilannya.
Perjuangan dan Politik
Pertemuan Nelly dengan Adam Malik terjadi di kantor berita Antara, tempat beliau bekerja sebagai karyawan saat masih berusia 17 tahun. Setelah menikah pada tahun 1942, Nelly tidak hanya menjadi ibu rumah tangga, tetapi juga terjun aktif ke dunia politik mengikuti jejak suaminya.
Beberapa peran penting beliau dalam pemerintahan dan politik antara lain:
Anggota DPR-RI dari Partai Golkar selama dua periode (1971–1982).
Pendiri Taman Kanak-kanak di Yogyakarta pada tahun 1949.
Pemimpin berbagai organisasi wanita di lingkungan Departemen Perdagangan dan Departemen Luar Negeri saat mendampingi tugas suaminya.
Penghargaan dan Akhir Hayat
Kepedulian Nelly Adam Malik terhadap masalah sosial dan pengabdiannya yang panjang bagi masyarakat diakui oleh negara. Beliau dianugerahi penghargaan tertinggi Bintang Mahaputera Adipradana pada 17 Agustus 1982.
Beliau menghembuskan napas terakhir pada 25 Maret 2007 karena penyakit stroke dan dimakamkan dengan penghormatan militer di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
Kesimpulan
Nelly Adam Malik adalah potret nyata kemandirian perempuan Minang di perantauan. Dari seorang karyawan kantor berita hingga menjadi Anggota DPR dan Ibu Wakil Presiden, beliau menunjukkan bahwa latar belakang keluarga perantau Minangkabau memiliki andil besar dalam melahirkan tokoh-tokoh yang berperan penting dalam pembangunan bangsa Indonesia.
Artikel ini disusun berdasarkan data dari Wikipedia Bahasa Indonesia.
