Peluncuran Buku Pengantin Kaltim: Maharaja Kutai Mulawarman Dorong Pembakuan Tenu Kutai Setengah sebagai Warisan Budaya Nasional

Nasional19 views

“Maharaja Kutai Mulawarman Dorong Pengangkatan Pakaian Kutai Kalimantan Timur ke Kancah Nasional dan Internasional”

Samarinda, KESBANG NEWS — Dalam upaya melestarikan warisan budaya luhur Kerajaan Kutai serta memperkenalkan busana adat Kutai ke panggung nasional dan internasional, Maharaja Kutai Mulawarman, Duli Yang Maha Mulia Sripaduka Baginda Berdaulat Agung Prof. Dr. M.S.P.A. Iansyah Rechza, FW, Ph.D, menegaskan komitmennya selaku Pemateri Pembakuan Pakaian Pengantin Tenu Kutai Setengah sebagai salah satu identitas adat Nusantara asal Kalimantan Timur.

Penguatan identitas busana adat ini dihadirkan melalui Seminar dan Pagelaran 10 Pengantin Kaltim sekaligus Peluncuran Buku Pengantin Kaltim, yang berlangsung di Ballroom Hotel Swiss-Belhotel Samarinda, pada 21 November 2025.

Acara ini diselenggarakan oleh DPD Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (HARPI) Melati Kalimantan Timur, yang di hadiri DPC se Kaltim namun yang paling menonjol di acara ini adalah kehadiran dari DPC HARPI Melati Kabupaten Kutai Kartanegara, dipimpin oleh Ny. Rahmawati Encek Yusran, yang selama ini menjadi garda terdepan dalam dokumentasi, kodifikasi, dan pelatihan tata rias adat Kutai.

Tenu Kutai Setengah: Warisan Peradaban Kutai Masa lalu dan masa akan datang.

Tenu Kutai Setengah merupakan busana pengantin adat yang dipakai dalam upacara Naik Mentuha, perpaduan dari Tenu Kutai Antakesuma dan Tenu Kutai Kustim, yang sejak era Kesultanan Kutai Kartanegara lazim digunakan dalam lingkungan keraton.

Pembakuan busana ini pertama kali dirumuskan melalui makalah yang ditulis oleh Maharaja Kutai Mulawarman pada 4 Juni 2013 di Samarinda, dan didukung secara kelembagaan oleh:

• Ketua Umum Concorsium Republik Indonesia, Nani Kusuma Reningdasih, M.Pd
• Ketua Umum DPP HARPI Melati RI, Ny. Hj. Wiwiek Wahyono, S.Pd

Tenu Kutai Setengah kini diposisikan bukan hanya sebagai pakaian adat lokal, tetapi sebagai paket busana pengantin Nusantara dengan legitimasi adat, historis, dan akademik, mengakar dari budaya kerajaan tertua di Indonesia yang berasal dari Kerajaan Kutai Mulawarman di Muara Kaman dan berlanjut pada Kesultanan Kutai Kartanegara di Tenggarong.

Rangkaian Adat Perkawinan Kutai

Upacara adat perkawinan Kutai memuat prosesi sakral seperti; Bepacar, Besiram, Bealis dan Betatai, Naik Pengantin, Naik Mentuha (puncak upacara)

Pada puncak inilah Tenu Kutai Setengah digunakan, dengan ciri khas:
•Ciri Busana Pengantin Wanita
•Pakaian Kustim hitam bordir emas
•Tapeh Alang songket merah bermotif emas/perak
•Kelibun dua lapis berhias kuningan dan manik
•Gelong Asam Sekepeng, Sekar Suhun, Cecunduk, dan Kembang Mayang

Ciri Busana Pengantin Pria, Mahkota Gorda Mungkur, Engkalong Naga Kepala Empat, Tapeh Alang model dodot, Keris berselendang kuning, Rias Wajah, Nuansa kekuningan khas adat Kutai, Alis lekok taji, Prada emas di garis wajah, Ornamen Jenu dan Kanaka/Cecak Burung

Keseluruhan elemen bukan sekadar estetika, melainkan penanda martabat keluarga, leluhur, dan tatanan adat kerajaan.

Anugerah Gelar Bangsawan: Penghormatan atas Pengabdian Budaya

Sebagai bentuk penghormatan kepada tokoh-tokoh yang berjasa bagi pelestarian budaya dan tata rias pengantin Nusantara, Maharaja Kutai Mulawarman turut menganugerahkan sejumlah gelar bangsawan pada kesempatan ini, di antaranya:

•Dr. Ir. Hetifah Syaifudian, M.PP — Paduka Yang Mulia Putri Syarif Mulia Natadewi
•RA Kanas Kosasih Koesoemodinata, S.E., M.Ht — Paduka Yang Mulia Putri Saraswati Cempakadewi
•Listiani Sintawati, S.H — Paduka Yang Mulia Putri Pramewari Muliawarmandewi
•Endry Susetyo, S.S — Tumenggung Arya Hamengkubedaya
•Kiftiawati, S.S.M.Hum — Raden Ayu Perwati Indudewi Parwati
•Ir. Suyatmi Harun, M.M — Gusti Raden Ayu Mahadewi Candrakirana

Penghargaan khusus juga diberikan kepada Lilik Eka Hartati, S.Pd atas dedikasinya sebagai pimpinan DPD HARPI Melati Kaltim.

*Tujuan Utama: Mendunia, Namun Tetap Adat*

Maharaja Kutai Mulawarman menegaskan bahwa pembakuan busana Tenu Kutai Setengah bukan sekadar seremoni budaya, tetapi strategi diplomasi kebudayaan.

“Pakaian adat adalah bahasa kebesaran bangsa. Kutai harus hadir kembali bukan hanya sebagai sejarah, tetapi identitas yang hidup, dihormati, dan dibawa ke pentas dunia.” Dilansir dari Sabda Panditha Maharaja Kutai Mulawarman.(21/11).

Melalui dokumentasi akademik, penerapan pada prosesi adat resmi, dan rilis buku formal, Tenu Kutai Setengah disiapkan sebagai standar baku busana pengantin adat Kutai, representasi budaya Kalimantan Timur dalam event nasional/internasional, identitas peradaban kerajaan Nusantara.(Red)

 

Editor : Endy.S

Tentang Acara seminar & pagelaran 10 pengantin kaltim
Dalam Rangka Peluncuran Buku Pengantin Kaltim
📍 Ballroom Swiss-Belhotel Samarinda
🗓 21 November 2025 | 08.00–13.00 WITA

Fasilitas Peserta:
•Ilmu dan pengetahuan pengantin asli Kaltim
Snack & lunch hotel
•Doorprize Buku Pengantin Kaltim & uang tunai
•Goodie bag sponsor

_(Redaksi Media Center Majelis Adat Indonesia)_

News Feed