Pentaskan 230 Tarian Nonstop, Kemendagri Pecahkan Rekor Dunia MURI

Nasional7,724 views

KESBANG.COM, JAKARTA – Kementrian Dalam Negeri memecahkan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) bidang pentas tarian nusantara karena telah menampilkan sebanyak 230 penari dari 34 provinsi tanpa henti selama 24 jam, sejak 17-18 Oktober 2017.

Rekor MURI itu diserahkan oleh Pendiri MURI, Jaya Suprana kepada Mendagri Tjahyo Kumulo yang diwakili oleh Staf Ahli Mendagri Bidang Hukum & Kesatuan Bangsa, Didik Suprayitno di TMII, Jakarta.

“Saya senang Kemendagri bisa menyerahkan Rekor MURI kepada Kementrian Dalam Negeri,” ujar Pendiri MURI, Jaya Suprana di TMII Jakarta, Rabu (18/10/2017).

Kegiatan pembukaan Expo Nusantara dan Forum 2017 ini dihadiri Sekretaris Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum, Staf Ahli Menteri Bidang Hukum & Kesatuan Bangsa, Didik Suprayitno, Didi Sudayana, Direktur Ketahanan  Ekonomi, Sosial dan Budaya, Lutfi dan pejabat terkait lainnya.

Menurut Jaya Suparna, dirinya akhir-akhir ini sering sedih dan menangis karena banyak orang yang saling menghujat satu sama lain. Namun hari ini saya senang karena Kemendagri pada hari ini telah mengadakan even akbar berupa parade tarian nusantara yang menghadirkan 230 penari nonstop menari selama 24 jam.

“Kegiatan ini menumbuhkan semangat kebanggaan nasional yang luar biasa. Saya memberi apresiasi kepada Mendagri Tjahyo Kumulo yang telah menyelenggarakan even kolosal parade tarian nusantara ini. Dengan adanya kegiatan ini membuktikan Pak Tjahyo telah ikut menjaga karsa dan karya serta warisan budaya nusantara agar tidak diambil oleh negara lain,” paparnya.

Dalam pembukaannya, Direktur Ekonomi, Sosial dan Budaya Kemendagri, Lutfi mengatakan sebagai negara kita yang memiliki keanekaragaman seni dan budaya yang cukup banyak dan menarik ini harus kita jaga. Jika kita tidak memelihara kebudayaan yang kita miliki bisa jadi kebudayaan kita menghilang dan diakui negara lain.

Kemendagri mengharapkan agar melalui penyelenggaraan Pagelaran seni tari ini para pegiat seni dan budaya akan mampu dan tetap eksis di tengah gempuran seni dan budaya asing. Penampilan mereka  merupakan bentuk jati diri dari masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia. (Zul/Foto: Enhar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed