Jakarta, Kesbangnews.acom –“Bertempat di Hotel Alia Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, 23 Desember 2025, Irfan Jaya, owner Reskita Group sekaligus Dewan Pembina Pimpinan Pusat Garda Rakyat 08, menyatakan kesiapan penuh untuk mendukung Relawan 08 dalam menyukseskan seluruh program kerakyatan Presiden Prabowo melalui implementasi 8 Aksi Nasional.
Delapan aksi tersebut dirancang untuk menjawab kebutuhan paling mendasar rakyat Indonesia, mulai dari ketahanan pangan, perumahan, ekonomi, hingga kesejahteraan sosial.
Irfan Jaya dikenal sebagai owner Reskita Group, sebuah holding yang menaungi sembilan perusahaan lintas sektor, meliputi pertanian, alat berat, perumahan, teknologi pendidikan, serta bidang strategis lainnya. Bersama Garda Rakyat 08 sebagai salah satu relawan pendukung Presiden Prabowo, Irfan menegaskan komitmennya untuk menyiapkan dan mengakselerasi delapan program nasional yang terintegrasi.
Delapan program tersebut dikemas dalam satu kerangka kebijakan bertajuk 8 Aksi Nasional, yang meliputi: ketahanan pangan melalui pertanian unggul berbasis teknologi; sandang rakyat melalui bantuan sosial dan program CSR; perumahan bersubsidi tanpa uang muka dan tanpa SLIK OJK; nelayan bela negara berdaya laut jaya; pendidikan berkualitas dan menyenangkan berbasis teknologi; tambang rakyat ramah lingkungan; pemberdayaan perempuan dan penguatan ekonomi keluarga melalui kredit tanpa bunga berbasis bantuan sosial atau CSR; serta perluasan lapangan kerja bagi milenial dan Gen Z melalui program pendampingan.
Komitmen tersebut disampaikan Irfan Jaya di hadapan Kepala Forum Kader Bela Negara (FKBN) Angga Rahadian Tirtawijaya, Ketua Umum Garda Rakyat 08 Iskan, tokoh FKBN Ahmad Liwan, serta para jurnalis dari berbagai media televisi dan media online dalam acara media gathering yang digelar di Hotel Alia Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (23/12/2025).
Dalam pemaparannya, Irfan mengidentifikasi sejumlah program prioritas pemerintah yang dinilai paling dibutuhkan rakyat, sekaligus menguraikan kendala serta solusi praktis yang telah dan akan dijalankan.
Pada sektor ketahanan pangan, Irfan menekankan pentingnya swasembada beras sebagai bahan pangan pokok rakyat Indonesia. Solusi yang ditawarkan antara lain pencetakan sawah baru, pendirian klinik pertanian di setiap kecamatan, serta pemanfaatan teknologi modern seperti drone pertanian dan traktor yang didukung tenaga pendamping profesional dari kalangan milenial dan Gen Z. Program ini diperkuat dengan produksi pupuk organik unggul secara swadaya serta penanaman komoditas berpotensi ekspor seperti lada dan durian Musang King. Seluruh skema tersebut telah diujicobakan di beberapa daerah dan dinilai berhasil, sehingga siap untuk dinasionalkan.
Untuk sektor perumahan rakyat, Irfan menyoroti tingginya kebutuhan rumah bersubsidi yang kerap terhambat oleh dua kendala utama, yakni uang muka dan SLIK OJK. Ia menyampaikan bahwa perusahaannya telah membangun ribuan unit perumahan rakyat tanpa uang muka. Namun, agar skema ini dapat berjalan lebih luas, Irfan menekankan perlunya regulasi khusus dari pemerintah agar rumah subsidi tidak lagi mensyaratkan SLIK OJK.
Di bidang pertambangan, Irfan menilai masih minimnya pemberdayaan pertambangan rakyat yang ramah lingkungan menjadi salah satu hambatan dalam pengelolaan kekayaan sumber daya alam. Ia mendorong lahirnya kebijakan yang lebih berpihak pada tambang rakyat dengan prinsip keberlanjutan.
Sementara itu, pada sektor kelautan, Irfan menegaskan bahwa wilayah laut Indonesia yang mencakup lebih dari 70 persen luas wilayah nasional menuntut adanya pemberdayaan nelayan secara serius. Ia mendorong penguatan konsep Nelayan Bela Negara, yang tidak hanya berdaya secara ekonomi, tetapi juga memiliki peran strategis dalam menjaga kedaulatan nasional.
Dalam aspek pemberdayaan perempuan dan penguatan ekonomi keluarga, Irfan menyiapkan program kredit tanpa bunga bagi kelompok perempuan yang berbasis bantuan sosial atau CSR sebagai instrumen penguatan ekonomi rumah tangga.
Menjawab persoalan pengangguran, khususnya di kalangan milenial dan Gen Z, Irfan menegaskan bahwa tujuh dari delapan program nasional yang akan dinasionalkan berpotensi membuka ratusan ribu hingga jutaan lapangan kerja baru, terutama sebagai tenaga pendamping program di berbagai sektor strategis.
Terkait energi terbarukan dan keberlanjutan pertanian, Irfan juga mendorong penanaman kelapa dan enau sebagai alternatif pengganti sawit yang lebih ramah lingkungan.
Adapun untuk menyongsong Generasi Emas Indonesia, Irfan menekankan bahwa sistem pendidikan harus dibangun berbasis teknologi dengan suasana belajar yang menyenangkan agar mampu mencetak sumber daya manusia unggul dan berdaya saing global.
Melalui 8 Aksi Nasional ini, Irfan Jaya bersama Garda Rakyat 08 menegaskan komitmen kuat untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan pembangunan nasional yang berkeadilan, berkelanjutan, dan berpihak pada kebutuhan utama rakyat Indonesia.








