KESBANG.COM, JAKARTA – PT. Pemalang Agro Wangi (PAW) bersama Komunitas Ekonomi Anti Riba (Kekar) Jabodedetabek menggandeng kerjasama dengan Yayasan Baitul Mal (YMB) yang berdomisili di Jakarta untuk melakukan program pemberdayaan Petani Miskin di seluruh Indonesia khususnya di bidang penanaman komoditi sereh wangi (Citronella).
“Kerjasama dengan petani miskin petani yang tak memiliki lahan produktif ini dimaksudkan agar mereka terangkat kesejahteraannya. Dengan membaiknya kondisi ekonomi mereka diharapkan nantinya mereka dari status mustahik (penerima zakat) menjadi muzakki (pembayar zakat),” ujar Direktur Utama PT. PAW RA. Ety di Jakarta, Kamis (23/8/2017).
Menurut RA. Ety, para petani miskin yang berada di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, NTB, NTT, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan hingga Papua nantinya mendapatkan kesempatan untuk mengelola lahan pertanian di daerahnya masing-masing.

Dijelaskannya, para petani miskin ini harus mendapatkan surat bukti dari lembaga yang diajak kerjasama seperti Pengurus KEKAR, Mesjid atau kepala desa yang isinya menjelaskan bahwa mereka memang petani miskin. Dokumen itu berupa KK, KTP SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu). Sasaran program ini memang diperuntukkan untuk mereka yang berada di bawah garis kemiskinan.
Soal lahan, lanjut RA. Ety, bisa bekerjasama dengan pemda yang memiliki lahan tidur atau kerjasama dengan petani yang memiliki lahan tidak terpakai dengan hitungan bagi hasil atau sewa. Per 1 kelompok petani itu terdiri dari 20 orang dengan lahan yang harus disediakan seluas 4 hektar.
Ditambahkannya, para petani akan diajarkan pengetahuan tentang pengolahan tanaman sereh wangi dari mulai penyiapan lahan sampai pengolahan sereh wangi menjadi minyak atsiri. Soal menanam sereh, tentu petani sudah banyak yang memahaminya namun soal pengolahan sereh wangi menjadi minyak atsiri tentu mereka belum banyak yang tahu.
Karena itu, lanjut RA. Ety yang juga motivator Kekar Jabodetabek bidang kewirausahaan ini menjelaskan bahwa para petani akan diberikan selain sarana dan prasarana produksi pertanian seperti bibit, pupuk, biaya perawatan juga diberikan mesin pengolahan sereh wanginya. Dengan memiliki mesin suling ini para petani juga bisa mengolah komoditas cengkeh dan daun nilam untuk dijadikan minyak atsiri.
RA. Ety juga mendorong anggota KEKAR yang berada di seluruh Indonesia untuk ikut bagian menjadi penggerak petani-petani miskin di wilayahnya masing-masing. “Kami senang KEKAR ikut terlibat karena misi organisasi kami memang utamanya mengangkat kaum duafa yang usahanya bangkrut karena memakai uang bank. Mereka yang jatuh miskin ini biasanya memiliki motivasi yang kuat untuk bangkit,” gugah RA.Ety yang juga Salah Satu Ketua Dewan Atsiri Indonesia.
Komoditi sereh wangi saat ini merupakan komoditas yang memiliki pasar ekspor yang cukup bagus. PT. PAW selama ini memang perusahaan yang telah berpengalaman puluhan tahun sebagai eksportir minyak Astiri.
PT. PAW saat ini juga menjalin kerjasama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk program pemberdayaan prajurit-prajurit TNI di seluruh Indonesia. (Zulfikri)