PWNU DKI Jakarta Beri Tekanan, Minta Mandat Rais Aam Dicabut dan MLB Segera Digelar

Daerah189 views

PWNU DKI Jakarta Gerah dengan Konflik PBNU, Desak Pencabutan Mandat Rais Aam dan Gelaran MLB, (foto: istimewa)

Jakarta, KESBANG  NEWS– Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta mengangkat bicara terkait konflik berkepanjangan di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). PWNU menilai dua kubu yang bertikai menjadikan Jakarta sebagai arena konflik dan menimbulkan kegaduhan di dalam organisasi.

Wakil Ketua NU DKI Jakarta sekaligus tokoh Betawi, KH Lutfi Hakim, menyampaikan bahwa PWNU DKI Jakarta merasa terusik karena konflik elite PBNU berlangsung berlarut-larut dan berpusat di Jakarta. Menurutnya, konflik tersebut tidak hanya merusak marwah organisasi, tetapi juga mengabaikan mekanisme serta kearifan struktural dan budaya NU.

“Jakarta seolah hanya dijadikan panggung konflik. Mulai dari pemecatan Ketua Umum sampai penunjukan Penjabat Ketua Umum bertempat di Jakarta,” ujar Lutfi Hakim melalui keterangan resmi pada Selasa (16/12/2025).

PWNU DKI Jakarta memetakan konflik PBNU ke dalam dua kelompok. Pertama, Kelompok Sultan, yaitu barisan pengurus yang berada di belakang KH Miftachul Akhyar. Sebutan ini merujuk pada Rapat Pleno yang menetapkan KH Zulfa Mustofa sebagai Penjabat Ketua Umum PBNU, yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta.

Kedua, Kelompok Kramat, yakni kelompok yang berada di belakang Ketua Umum PBNU sekaligus Mandataris Muktamar ke-34 NU, KH Yahya Cholil Staquf. Penamaan ini muncul karena rapat yang digelar kelompok ini berlangsung di Kantor PBNU Jalan Kramat Raya, Jakarta – yang semula disebut sebagai Rapat Pleno namun kemudian diklaim sebagai Rapat Koordinasi Penanganan Bencana NU.

PWNU DKI Jakarta menilai konflik tersebut semakin berkepanjangan karena mengabaikan keberadaan Musytasyar dan Masyaikh yang seharusnya menjadi rujukan utama dalam penyelesaian persoalan jamaah dan jam’iyyah NU.

Atas dasar itu, PWNU DKI Jakarta secara tegas mendesak Tim AHWA Muktamar ke-34 NU di Lampung untuk mencabut mandat Rais Aam atas diri KH Miftachul Akhyar dan mendorong agar segera digelar Muktamar Luar Biasa (MLB) sebagai jalan konstitusional untuk mengakhiri polemik.

PWNU DKI Jakarta juga menyatakan kesiapan menjadikan Jakarta sebagai tuan rumah MLB jika disepakati oleh struktur NU secara nasional.

“MLB adalah jalan keluar yang paling bermartabat agar NU kembali pada khittah, musyawarah, dan penghormatan terhadap ulama. Jakarta siap jadi tuan rumah MLB,” tegas Lutfi.

Sikap PWNU DKI Jakarta ini menandai meningkatnya tekanan dari daerah terhadap elite PBNU agar konflik internal segera disudahi secara terbuka, sah, dan sesuai dengan tradisi organisasi Nahdlatul Ulama.

Editor : R.Endi.S

 

News Feed