Rangkaian Ajang BJBM Resmi Dimulai

Budaya13,122 views

KESBANG.COM, JAWA TENGAH – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Yayasan Borobudur menyerahkan Jersey serta medali yang akan digunakan saat pergelaran Bank Jateng Borobudur Marathon (BJBM) 2017 yang mengusung tema “Reborn Harmony” kepada pihak Bank Jateng serta Harian Kompas yang akan bertindak selaku organizer, Sabtu (16/9) malam di Plataran Hotels and Resort Borobudur Kabupaten Magelang.

Setelah itu, acara kemudian dilanjutkan dengan launching Jersey di Warung Kopi Borobudur pada Minggu (17/9) yang akan diikuti oleh 10 komunitas lari dari Jawa Tengah dan Yogyakarta untuk melaksanakan lari sejauh 3,5 km di kawasan Candi Borobudur.

Even bertaraf internasional yang ditargetkan diikuti oleh 10.000 peserta yang berasal dari dalam maupun luar negeri tersebut rencananya akan digelar pada tanggal 19 Nopember 2017 dengan menempuh rute sejauh 42 kilometer dimana garis star dan finish berada di komplek Candi Borobudur.

Tak hanya mengajak para peserta untuk berolahraga, ajang ini juga sengaja digelar untuk memperkenalkan keindahan alam Kabupaten Magelang sekaligus sebagai ajang promosi wisata di Jawa Tengah.

Ketua Yayasan Borobudur, Liem Chie An berharap ke depn ajang BJBM ini dapat menjadi pemantik keramaian, menggugah sektor ekonomi kepariwisataan lewat ajang olahraga di Magelang, serta memunculkan atlet-atlet berkualitas.

“Saya ingin ajang ini bisa menyamai Tokyo Marathon dimana jumlah peserta dibatasi,” harapnya.

Dirut Bank Jateng, Supriyatno menambahkan, sejak dimulai tahun 2013 lalu, Bank Jateng sudah dilibatkan sebanyak dua kali dalam ajang serupa. Bukan tanpa alasan, selain ingin mensupport sebuah even besar dan berkualitas, pihaknya berharap BJBM mampu menjadi tonggak promosi wisata di Borobudur khususnya dan Jawa Tengah pada umumnya.

“Borobudur adalah warisan budaya yang harus kita jaga. Melalui ajang ini, kami berharap ke depan destinasi wisata unggulan di Jateng dan Indonesia itu dapat semakin terkenal di mata mancanegara,” timpalnya.

Direktur Komunitas Harian Kompas, Rusdi Amral menyebut, penyelenggaraan BJBM ini merupakan sebuah pertaruhan besar karena menjadi barometer tak hanya di level nasional, namun juga taraf internasional.

Selain mengangkat citra sebuah peninggalan budaya, diharapkan ajang ini mampu menjadi momentum mengangkat kesejahteraan masyarakat yang bermukim di sekitar Candi Borobudur.

“Dengan berbagai kekayaan yang kita miliki, slogan Trully Asia sebenarnya lebih tepat digunakan oleh Indonesia sebagai ajang promosi wisata,” tukasnya.

Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Jawa Tengah, Urip Shihabudin mengklaim bahwa pihak Pemprov memiliki komitmen penuh untuk mendukung suksesnya penyelenggaraan kegiatan tersebut.

Tak hanya bermanfaat untuk mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan mancanegara, ajang ini diharapkan memiliki andil besar dalam mencetak atlet-atlet berbakat baru yang mampu mengharumkan nama bangsa Indonesia di tingkat internasional.

“Kemenpar memiliki target total kunjungan wisman sebesar 20 juta per tahun. Nah, sedangkan target untuk kunjungan ke Candi Borobudur khususnya mencapai 2 juta wisman. Itu yang kami harapkan tercapai. Selain itu, BJBM juga menjadi wadah yang tepat mencetak atlet-atlet baru mengingat Jawa Tengah merupakan gudang atlet lari berkualitas, salah satunya Triyaningsih yang kerap menyumbang medali di berbagai kejuaraan taraf internasional,” pungkasnya. (riz)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed