Jakarta – Dalam kesepakatan tarif dagang antara Amerika Serikat dan Indonesia, salah satu poin yang disampaikan Gedung Putih berkaitan transfer data dari Indonesia ke Amerika Serikat.
Wakil ketua umum DPP KNPI Saiful Chaniago menilai transfer data perdagangan dalam kesepakatan bisnis merupakan kelaziman, oleh karenanya, Chaniago mendukung transfer data perdagangan Indonesia ke Amerika.
Saiful Chaniago mengingatkan, perdebatan berkaitan dengan transfer data dagang sebagai sesuatu yang berlebihan dan tidak memiliki nilai manfaat terhadap kepentingan kehidupan berbangsa dan bernegara. Saiful mengharapkan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk lebih mengedepankan nilai rasionalitas dalam memahami suatu masalah secara baik dan terukur.
“Bagi kami, transfer data perdagangan merupakan sesuatu yang lumrah dalam apapun kepentingan perdagangan, tentunya transfer data perdagangan dimaksudkan untuk mengukur kemampuan serta kompetensi semua pihak yang bersepakat dalam urusan perdagangan” ucap Saiful Chaniago.
Sambungnya, “Permintaan pihak Amerika Serikat terhadap data perdagangannya Indonesia sebagai bentuk kelaziman, tentunya kami menilai permintaan data dalam kepentingan dagang itu tidak merugikan Indonesia, karena kedua negara memiliki perlindungan hak data negara yang sama dalam bentuk perundang-undangan masing-masing negara” tegas pemimpin pemuda Indonesia saiful chaniago.
Saiful berharap, transfer data perdagangan Indonesia ke Amerika tidak lagi menjadi polemik ditengah masyarakat Indonesia, tentu menurutnya polemik itu keliru dan tidak substantif, karena transfer data dagang yang dimaksudkan itu tidak merugikan hak perlindungan terhadap data pribadi warga negara Indonesia.
Polemik itupun sejatinya sangat melemahkan posisi Indonesia atas kerjasama dengan Amerika Serikat, yang notabenenya Amerika telah memastikan manfaat besar kepada Indonesia, yaitu dalam bentuk penurunan tarif dagang sebesar sembilan belas persen, tutup Ketum Pasprobo Saiful Chaniago.
