Skandal Pahlawan Nasional : AM Sangaji Gagal Jadi Pahlawan Nasional, Pil Pahit Bagi Rakyat Maluku
Ali mansur monesa : Fungsionaris PB SEMMI
Jakarta : Abdoel Mutalib Sangaji, seorang tokoh yang syarekat islama dan juga tokoh penting bangsa indonesi yang berasal dari maluku, pernah diusulkan sebagai pahlawan nasional, akan tetapi selalu gagal meraih gelar tersebut. Keputusan ini merupakan pil pahit bagi kami rakyat Maluku yang telah mengharapkan pengakuan atas kontribusi AM Sangaji dalam memperjuangkan kemerdekaan pada masa itu.
Namun, kegagalan Sangaji menjadi pahlawan nasional adalah tidaklah mengejutkan bagi kami rakyat maluku khususnya. Mungkin Banyak pihak yang mempertanyakan integritas dan kemampuan Sangaji sebagai pahlawan. 1o november 2025 menjadi kesedihan kolektif bagi kami Kabar ini telah menghantui tokoh kemerdekaan yang oejuang syarekat islam Am Sangaji selama ini, jika di lihat secara objeltif kontribusi AM sangaji sudah seharusnya meyandang gelar tersebut dari dulu, dan banyak yang percaya bahwa AM sangaji layak menyandang gelar pahlawan nasional.
Kekecawaan rakyat maluku terhadap pemerintah indonesia kali ini kembali mencuat publik , ada juga kekhawatiran bahwa kegagalan Sangaji menjadi pahlawan nasional dapat memperburuk citra Maluku dan menghambat kemajuan daerah. Oleh karena itu, rakyat Maluku harus tetap bersatu dan fokus, untuk mendesak presiden pemerintah agar kembali melihat AM sangaji bukan sekedar tokoh asal maluku tetapi ia adalah bagian denyut nadi kemerdekaan, Am sangaji adalah gagasan bukan sekedar nama ia juga nafas perjuangan kemerdekaan indonesia.
Abdoel Mutalib Sangaji (AM Sangaji) adalah seorang tokoh pejuang politisi yang berperan dalam sejarah kemerdekaan Indonesia, Ia lahir pada tahun 1908 dan meninggal pada tahun 1977.
AM Sangaji adalah bagian dari nafas kemerdekaan bukan sekedar nama sangaji juga aktif dalam pergerakan nasional, pejuang asal maluku ini perna menjadi anggota Volksraad (Dewan Rakyat) pada tahun 1930-an dan menjadi salah satu tokoh yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Pemberian gelar pahlawan nasional bukan sekedar Pengakuan politik secara simbolik, tapi tentang kemurnian perjuangan yang menjadi nafas pemgabdian tanpa pabri. Sebab menjadi pahlawanan adalah guru guru moral guru etik serta guru bagi sejarah peradaba. Suatu negara dan bangsa.










