Kunjungan ini berfokus pada penguatan peran AAL dalam mencetak perwira TNI AL yang tangguh, profesional, berkarakter, serta mampu bersaing di era digitalisasi pertahanan.
Dalam kesempatan tersebut, Trinovi Sitorus menekankan pentingnya penguasaan teknologi maritim, peningkatan kurikulum, serta pengembangan infrastruktur pendidikan militer.
Menurutnya, AAL harus beradaptasi dengan tantangan geopolitik dan keamanan maritim di kawasan Indo-Pasifik.
Komisi I DPR RI turut menyoroti kesiapan tenaga pendidik, sinergi dengan lembaga pertahanan lain, hingga pemanfaatan anggaran pendidikan militer. Semua masukan hasil kunjungan ini akan menjadi bahan penting dalam perumusan kebijakan pertahanan maritim nasional di parlemen.
Trinovi berharap kualitas pendidikan di AAL semakin selaras dengan kebutuhan pertahanan Indonesia. “Kedaulatan laut Indonesia hanya bisa dijaga dengan kekuatan pertahanan yang mumpuni, dan itu dimulai dari pendidikan perwira muda di Akademi Angkatan Laut,” tegasnya.
Hasil dari diskusi ini akan kami bawa ke parlemen sebagai pijakan dalam merumuskan kebijakan pertahanan maritim yang lebih tepat sasaran.
