Wamen Viva Yoga Dorong Lembaga Ekonomi Transmigrasi Tumbuh dan Menciptakan Aktivitas Berbagai Usaha*

Nasional14 views

 

Sebanyak 193 peserta dari 15 kabupaten yang memiliki kawasan transmigrasi, selama empat hari mengikuti ‘BootCamp, Penguatan Kelembagaan Ekonomi Transmigrasi’. Mereka yang mengikuti bootcamp itu pelaku usaha dari 30 lembaga ekonomi. Bentuk Lembaga ekonomi di kawasan transmigrasi itu seperti koperasi, UMKM, BUMDES, dan Gapoktan.

Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi dalam sambutan pembukaan, Kemayoran, Jakarta, 20/11/2025, mengatakan forum ini menjadi penting karena di kawasan transmigrasi perlu ada peningkatan aktivitas ekonomi baik dari manajemen, pelembagaan, modal, fasilitas, dan yang berkaitan dengan ‘off taker’.

Diungkapkan, Kementerian Transmigrasi (Kementrans) akan menjalin kerja sama dengan Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk ikut menyalurkan bantuan modal kepada warga transmigrasi. Dari lembaga keuangan milik pemerintah itu ada dana sekitar Rp30 triliun yang bisa diakses oleh masyarakat. “Sudah ada warga transmigrasi yang menikmati bantuan permodalan dari PNM”, ujarnya.

Bila nanti ada MoU Kementrans-PNM, Viva Yoga yakin akan semakin banyak warga transmigrasi yang akan menikmati berbagai bantuan pinjaman. Dikatakan PNM siap mendukung seluruh program pengembangan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat. “Uangnya sudah ada, tinggal Bapak-Ibu yang ada di lembaga ekonomi kawasan transmigrasi mau bikin program apa”, ujarnya. Dirinya berharap dengan bantuan yang diberikan oleh PNM, modalnya untuk mengembangkan aktivitas ekonomi, baik jasa maupun barang.

Ditegaskan dengan berbagai fasilitas yang ada, Viva Yoga mendorong agar ada peningkatan secara eskalatif pertumbuhan pelembagaan ekonomi di kawasan transmigrasi. Pelaku usaha di beragam lembaga ekonomi diingatkan agar mereka juga bergerak pada ekonomi digital. Jenis usaha dengan menggunakan aplikasi teknologi itu disebut sangat penting. Dicontohkan beberapa perusahaan yang fokus dengan ekonomi digital mampu menguasai distribusi jasa dan barang yang menghasilkan keuntungan yang sangat besar. “Jadi ide dan kreasi dalam berusaha itu penting terutama untuk ekonomi digital dalam rangka meningkatkan keuntungan dan bisa berinteraksi dengan dunia luar”, ujarnya.

Program membantu koperasi, UMKM, BUMDES, dan Gapoktan, menurut Viva Yoga tidak hanya dari PNM. Kementerian Perdagangan disebut memiliki program Desa Ekspor. “Bapak, Ibu, pelaku usaha yang ingin melakukan ekspor dari berbagai komoditas, Kementrans akan ikut fasilitasi”, ujarnya.

Berbagai bantuan yang diberikan oleh pemerintah, menurut Viva Yoga dikembalikan kepada warga transmigrasi. Didorong agar mereka serius menanfaatkannya. Di desa ada berbagai lembaga ekonomi. Semua lembaga merupakan bagian dari pemberdayaan yang sifatnya sosialistis, komunal, dan dijalankan oleh rakyat sendiri. “Dari pengalaman membuktikan penopang atau pondasi perekonomian Indonesia yang paling kuat bukan konglomerat tapi perekonom rakyat”, ujarnya.

Untuk itu bootcamp dikatakan sangat bermanfaat bagi pengembangan ekonomi di kawasan transmigrasi karena terbukti berbagai lembaga ekonomi mampu meningkatkan pendapatan masyarakat. “Sehingga kawasan transmigrasi mampu berkontribusi pada pertumbuhan perekonomian nasional”, ujarnya.

News Feed