YM. Saud  Ahmad Menanggapi Brilian Mengenai Visi Majelis Adat Indonesia: “Jembatan Kearifan Lokal Menuju Kemandirian Bangsa”

Foto : YM. Saud Ahmad dengan Latar belakang logo Majelis Adat Indonesia, Ist

JAKARTA– Yang Mulia Saud Ahmad seorang tokoh adat terkemuka dari Nusantara, menyampaikan apresiasi mendalam atas antusiasme para tokoh adat dalam membentuk Majelis Adat Indonesia (MAI). Beliau menegaskan harapan agar semangat optimisme ini senantiasa terpelihara, tak lekang oleh waktu dan tantangan. YM. Saud Ahmad menggarisbawahi bahwa kehadiran MAI melampaui sekadar wadah pemersatu masyarakat adat; ia adalah sebuah sistem nilai yang terbarukan, sebuah entitas yang akan menjadi tumpuan bagi masa depan bangsa.

Dalam pandangan YM. Saud, “MAI Terbarukan” membawa makna substansial. Ini adalah upaya revitalisasi etika dan budaya bangsa, sebuah gerakan untuk menghidupkan kembali nilai-nilai luhur yang kini kerap tergerus oleh laju modernitas. Adat istiadat tidak lagi dipandang sebagai peninggalan masa lalu semata, melainkan sebagai pedoman hidup yang relevan, menuntun langkah kita di masa kini dan membentuk arah masa depan.

Lebih lanjut, MAI juga merupakan langkah krusial dalam konsolidasi politik kebudayaan. Masyarakat adat, sebagai pemilik sah tanah adat dan pewaris takhta peradaban Nusantara, harus terkonsolidasi menjadi kekuatan budaya yang mampu memberikan arah, menciptakan keseimbangan, dan bahkan memperbaiki jalannya kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini adalah panggilan untuk menjadikan kearifan lokal sebagai fondasi kokoh pembangunan nasional.

MAI bukan hanya tentang melestarikan tradisi, namun juga mentransformasikannya menjadi energi positif yang dapat menopang pembangunan, memperkuat moralitas bangsa, dan menjadi benteng tak tergoyahkan terhadap pengaruh eksternal yang melemahkan. Dengan karakter yang kokoh dan jati diri yang jelas, Indonesia akan mampu berdiri tegak, bermartabat, dan sepenuhnya menjadi tuan di negerinya sendiri. MAI bukanlah sekadar nostalgia masa lalu, melainkan sebuah institusi etik dan kultural yang menyiapkan bangsa untuk menghadapi tantangan masa depan, tetap berakar pada adat namun progresif dalam setiap langkahnya.

Dalam kesempatan ini, YM. Saud juga memberikan dukungan penuh serta mengapresiasi tinggi semboyan yang diusung dalam forum komunikasi Majelis Adat Indonesia. Semboyan ini menggaungkan sebuah kebenaran fundamental: “Ketika sebuah bangsa meninggalkan adat istiadat dan budaya leluhurnya, maka bangsa itu akan kehilangan karakter jati dirinya. Kehidupannya seolah menjadi mayat hidup yang tak tentu arah, sangat mudah diombang-ambingkan dan dijadikan boneka mainan bangsa lain demi kepentingan mereka. Oleh karena itu, berdirinya Majelis Adat Indonesia (MAI) adalah kebutuhan primer bagi bangsa ini, guna mempertahankan, melestarikan, serta menumbuhkembangkan karakter, etika, dan budaya bangsa (Kartika Yasa). Dengan demikian, pada gilirannya bangsa kita mampu berdiri tegak dan menjadi tuan di negerinya sendiri.” Pesan ini menjadi pengingat abadi akan pentingnya menjaga akar budaya demi kemandirian dan martabat bangsa.
(Red)

 

News Feed