Bamsoet Apresiasi Langkah Linknau Tampilkan Inovasi Digitalisasi Logistik di Ajang Tech in Asia Conference 2025*

Nasional24 views

 

*JAKARTA* – Anggota DPR RI sekaligus Ketua MPR RI ke-15 dan Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia, Bambang Soesatyo, mengapresiasi langkah perusahaan startup teknologi logistik asal Indonesia, Linknau, yang tampil dalam ajang Tech in Asia Conference 2025 di The Ritz-Carlton Jakarta, 22–23 Oktober 2025. Partisipasi Linknau dalam konferensi teknologi terbesar di Asia Tenggara tersebut merupakan wujud nyata semangat baru generasi startup Indonesia untuk berinovasi dan menembus pasar global.

Ajang Tech in Asia Conference 2025 yang mengusung tema “Defy Expectations” itu dihadiri lebih dari 2.500 peserta dari berbagai negara di kawasan Asia Tenggara. Mulai dari para pendiri startup, investor venture capital, hingga perwakilan korporasi teknologi global. Forum ini menjadi ruang strategis untuk mempertemukan inovator muda dengan para pemodal dan pemangku kepentingan industri teknologi.

“Kita patut berbangga karena semakin banyak startup Indonesia yang tampil percaya diri di panggung regional dan global. Linknau menunjukkan bahwa inovasi anak bangsa di bidang logistik digital memiliki potensi besar untuk memperkuat daya saing industri nasional sekaligus mendukung efisiensi ekonomi digital Indonesia,” ujar Bamsoet di Jakarta, Rabu (5/11/12).

Ketua DPR RI ke-20 dan Ketua Komisi III DPR RI ke-7 ini menjelaskan, Linknau yang dimotori oleh Shafira Elvina menampilkan berbagai inovasi dan visi besar dalam mengembangkan solusi digitalisasi logistik end to end. Mulai dari manajemen gudang, pengelolaan armada, hingga integrasi sistem transportasi dan distribusi. Platform ini dirancang sebagai aggregator logistik yang memadukan Warehouse Management System (WMS) dan Transport Management System (TMS) dalam satu ekosistem digital terpadu.

Lewat sistem terintegrasi tersebut, para pelaku usaha logistik, UMKM, dan pengguna korporat dapat mengelola operasi pengiriman secara efisien, terpusat, dan transparan. Model ini diharapkan mampu memangkas biaya logistik yang selama ini menjadi salah satu faktor penyebab tingginya harga barang di Indonesia.

“Digitalisasi logistik merupakan tulang punggung dari efisiensi ekonomi nasional. Jika biaya logistik bisa ditekan melalui teknologi, maka daya saing produk dalam negeri akan meningkat. Linknau sedang berperan dalam perubahan itu,” kata Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Wakil Ketua Umum/Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini memaparkan, data World Bank Logistics Performance Index tahun 2023 mencatat, posisi Indonesia berada di peringkat 61 dari 139 negara dengan skor 3,0. Angka tersebut menggambarkan tantangan besar di sektor logistik nasional, terutama pada aspek efisiensi rantai pasok dan kecepatan distribusi barang.

“Startup seperti Linknau memiliki peran penting untuk mempercepat perbaikan di sektor ini. Melalui inovasi digital dan kemitraan strategis dengan pelaku industri, mereka dapat menciptakan rantai pasok yang lebih tangguh, adaptif, dan transparan,” pungkas Bamsoet. (*)

News Feed