Ada satu hal yang paling menusuk para pejabat yang hilang dari lapangan. Saat ribuan warga berjuang menyelamatkan diri, rumah, dan keluarga, justru mereka yang digaji untuk hadir dalam situasi darurat malah tidak tampak, Apakah keramaian meraka hanya di saat Pemilu?

Padahal Sumatera Barat punya 65 anggota DPRD Provinsi dan 655 anggota DPRD kabupaten/kota. Total 720 orang wakil rakyat. Jumlah yang sangat besar. Kursi banyak, anggaran besar, fasilitas lengkap, tapi ketika bencana terbesar tahun ini melanda, keberadaan mereka justru menguap.

Warga turun lebih dulu. Relawan bergerak tanpa instruksi. Tetangga saling mengangkat korban. Tapi para pejabat yang selama ini bicara soal “kepentingan rakyat” justru tidak terlihat berada di tengah rakyat yang sedang sekarat.

Pertanyaannya sekarang tajam dan sederhana:
Di mana keberadaan mereka?
Ke mana 720 wakil rakyat itu saat banjir bandang melanda Sumatera Barat?