Muaro Jambi- Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo menegaskan bahwa komunikasi publik yang baik merupakan pilar penting dalam menjaga stabilitas dan membangun kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah. Hal tersebut disampaikan Yusharto saat memberikan sambutan dalam kegiatan asistensi bersama jajaran Pemerintah Provinsi Jambi, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta perwakilan masyarakat di Rumah Dinas Bupati Muaro Jambi pada Kamis, 11 September 2025.
Lebih lanjut Yusharto mengatakan, kehadirannya bersama jajaran BSKDN di Jambi merupakan penugasan langsung dari Menteri Dalam Negeri untuk memberikan asistensi terkait langkah-langkah antisipatif guna menjaga stabilitas daerah pasca dinamika penyampaian aspirasi masyarakat yang terjadi akhir Agustus 2025. Menurutnya, dinamika penyampaian aspirasi merupakan bagian dari proses demokrasi yang wajar, namun apabila tidak dikelola dengan baik dapat memicu instabilitas dan berpotensi dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Yusharto menegaskan, kepercayaan publik hanya bisa dibangun apabila pemerintah daerah mampu berkomunikasi secara terbuka, transparan, dan menyeluruh kepada masyarakat. Dengan komunikasi yang efektif, isu-isu strategis yang berpotensi menimbulkan keresahan dapat diredam sejak dini, sehingga masyarakat merasa yakin bahwa pemerintah hadir untuk mendengar dan menjawab kebutuhan mereka.
Dirinya juga menjelaskan bahwa pemerintah daerah bersama unsur Forkopimda perlu melakukan pemetaan secara berkala terhadap potensi kerawanan, baik di sektor agraris, sosial, maupun politik, agar dapat merumuskan langkah antisipatif yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. “Untuk itu, Bapak/Ibu diharapkan yang ada di daerah khususnya untuk terus menerus melakukan pendalaman dan pemetaan isu yang mungkin timbul itu apa saja, sehingga kedepannya tidak ada lagi yang mengarah pada tindakan-tindakan anarkis,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Yusharto juga menekankan pentingnya menyikapi aspirasi publik secara bijak. Menurutnya, aspirasi masyarakat yang disampaikan secara murni merupakan hal positif dan harus dihargai, namun dalam praktiknya seringkali terdapat upaya dari pihak tertentu untuk menunggangi situasi tersebut demi kepentingan yang dapat menimbulkan kericuhan. Karena itu, ia mendorong seluruh perangkat daerah, aparat keamanan, hingga tokoh masyarakat untuk selalu menjaga koordinasi serta memperkuat dialog publik agar aspirasi dapat tersalurkan dengan baik tanpa mengarah pada tindakan anarkis.
Selain aspek komunikasi publik, Yusharto juga menyoroti pentingnya memperkuat sistem keamanan berbasis masyarakat melalui aktivasi kembali Satuan Keamanan Lingkungan (Siskamling). Dia menyebut bahwa praktik Siskamling yang dijalankan secara aktif di tingkat desa dan kelurahan dapat menjadi contoh nyata dalam menjaga keamanan serta meningkatkan solidaritas antar warga. Siskamling bukan hanya berfungsi untuk menjaga keamanan lingkungan, tetapi juga menjadi wahana membangun kebersamaan, rasa gotong royong, serta kedekatan emosional antara warga yang pada akhirnya berkontribusi pada stabilitas daerah.
“Rencananya nanti kami akan mendatangi salah satu desa yang aktif menjalankan sistem Siskamling sehingga di sana kami bisa sama-sama tahu bagaimana praktik terbaik keamanan dijalankan oleh warga untuk warga,” pungkasnya.